Kemdikbudristek dan LPDP Jalin Kerja Sama: Rp1,9 Triliun untuk Riset dan Perguruan Tinggi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sepakat meningkatkan kerja sama untuk memperkuat riset dan pendidikan tinggi di Indonesia dengan total pendanaan mencapai Rp1,9 tri

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) resmi memperkuat kolaborasi dalam rangka meningkatkan ekosistem riset dan pendidikan tinggi di Indonesia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan dua naskah kerja sama pada 16 Mei 2025, yang meliputi Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) dan Dana Abadi Penelitian (DAPL).
Kolaborasi ini melibatkan dana signifikan, yaitu Rp929 miliar untuk 14 program baru DAPT yang bertujuan untuk menguatkan ekosistem perguruan tinggi dan meningkatkan peringkat dunia. Selain itu, hampir Rp1 triliun dialokasikan untuk DAPL guna mendukung riset universitas generasi 4.0. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan riset di Indonesia.
Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Wamendikbudristek), Stella Christie, menyampaikan rasa terima kasih dan bangga atas kerja sama ini. Ia menekankan pentingnya efisiensi penggunaan anggaran negara untuk pembangunan sains dan teknologi di seluruh perguruan tinggi dan pusat riset di Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat program-program prioritas nasional, seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, dan hilirisasi industri.
Penguatan Ekosistem Perguruan Tinggi dan Riset
Kerja sama antara Kemdikbudristek dan LPDP ini difokuskan pada penguatan ekosistem perguruan tinggi dan riset di Indonesia. Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) akan digunakan untuk 14 program baru, bertujuan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi dan daya saingnya di kancah internasional. Program ini diharapkan dapat meningkatkan peringkat perguruan tinggi Indonesia di tingkat dunia.
Sementara itu, Dana Abadi Penelitian (DAPL) akan difokuskan pada pengembangan riset universitas generasi 4.0. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi di Indonesia. Dengan pendanaan yang cukup besar, diharapkan riset-riset unggulan dapat tercipta dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdikbudristek, Togar M. Simatupang, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pencapaian Indonesia maju. Ia menekankan pentingnya landasan yang kuat untuk peningkatan peringkat universitas dan lahirnya riset-riset unggulan di bidang prioritas nasional.
Investasi untuk Masa Depan Bangsa
Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto, menyampaikan bahwa program ini bukan hanya sekadar pendanaan, melainkan bentuk investasi negara terhadap masa depan bangsa. LPDP berkomitmen untuk memastikan dana abadi ini dibelanjakan secara tepat sasaran, dengan tata kelola terbaik dan berorientasi hasil. Kolaborasi dengan Kemdikbudristek dianggap sebagai contoh sinergi strategis untuk mendukung transformasi pendidikan tinggi dan riset di Indonesia.
Dengan total pendanaan mencapai hampir Rp1,9 triliun, kerja sama Kemdikbudristek dan LPDP ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan riset di Indonesia. Program ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun Indonesia maju melalui pengembangan sumber daya manusia dan iptek yang unggul. Kerja sama ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung program-program prioritas nasional, seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, dan hilirisasi industri.
"Saya sangat berterima kasih dan bangga atas kerja sama luar biasa antara seluruh tim LPDP dan Kemdiktisaintek. Kami bekerja keras untuk mendukung AstaCita Presiden Prabowo, khususnya dalam pengembangan SDM dan iptek," kata Wamendikbudristek Stella Christie.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan Indonesia dapat semakin maju di bidang pendidikan tinggi dan riset, serta mampu bersaing di tingkat global.