Kemenkop Dorong Kokantara Kembangkan Usaha Baru di Luar Simpan Pinjam
Kementerian Koperasi mendorong Koperasi Jasa Karyawan ANTARA (Kokantara) untuk mengembangkan usaha baru demi meningkatkan kesejahteraan anggota dengan memanfaatkan potensi internal yang ada.

Kementerian Koperasi (Kemenkop) mendorong Koperasi Jasa Karyawan Kantor Berita ANTARA (Kokantara) untuk mengembangkan sayap bisnisnya di luar sektor simpan pinjam. Dorongan ini dilatarbelakangi oleh potensi internal Kokantara yang dinilai sangat besar, meliputi sarana memadai, jumlah anggota yang signifikan, dan potensi ruang yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini diungkapkan oleh Asisten Deputi Badan Hukum dan Organisasi Kemenkop, Try Aditya Putra, dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2024 Kokantara di Jakarta, Selasa (22/4).
Try Aditya Putra menekankan bahwa Kokantara memiliki peluang besar untuk berkembang. "Jadi kalau kita melihat dari potensi Kokantara harus bisa terus berkembang. Kita melihat dari kantornya sebenarnya sudah sangat mendukung (untuk pengembangan bisnis baru)," katanya. Ia mencontohkan pemanfaatan ruang tunggu semi-outdoor sebagai kedai kopi atau kafe yang dapat meningkatkan pendapatan dan menciptakan ruang interaksi bagi karyawan.
Jumlah anggota Kokantara sekitar 600 orang, sebuah skala yang dianggap ideal untuk membentuk unit usaha ritel atau layanan internal dengan efisiensi tinggi dan risiko terkendali. Kemenkop berharap Kokantara dapat menjadi model pengembangan usaha berbasis kekuatan internal, kolaborasi, dan kebersamaan di lingkungan kerja. Kemenkop juga mendorong Kokantara untuk menghindari pola open loop yang berisiko dan tetap menjaga koperasi tertutup khusus bagi pegawai ANTARA untuk menjaga integritas kelembagaan.
Potensi Pengembangan Usaha Kokantara
Try Aditya Putra menyoroti beberapa potensi pengembangan usaha Kokantara. Salah satunya adalah pemanfaatan ruang tunggu semi-outdoor yang saat ini masih belum termanfaatkan secara optimal. "Sebenarnya potensi sangat besar untuk bisa dikembangkan apalagi kalau kita melihat mungkin bisa jadi cafe atau coffee shop ya, kalau kita melihat ruang tunggunya idle (belum dimanfaatkan) sepertinya, hanya kosong. Itu aja padahal, di ruangan outdoor-nya juga itu lebih asik sepertinya," ujarnya. Selain itu, ruangan di ANTARA Heritage Center (AHC) yang menyimpan barang-barang bersejarah juga bisa menjadi daya tarik wisata tematik.
Lebih lanjut, Try Aditya Putra juga menyarankan Kokantara untuk meniru model koperasi karyawan lain yang sukses dengan membuka minimarket internal. Hal ini dapat menjadi bentuk diversifikasi usaha berbasis kebutuhan anggota dan ekosistem kantor. Ia mencontohkan Koperasi Pegawai Departemen Koperasi (KPDK) yang memiliki minimarket di dalam kantor. "Ini kalau bicara jumlah anggota nggak jauh beda dengan jumlah anggota yang ada di KPDK (Koperasi Pegawai Departemen Koperasi) kurang lebih di KPDK kita sekitar 700-800. Dan kita alhamdulillah sudah memiliki kayak mini market gitu di dalam kantor. Nah artinya dengan potensi hampir sama dimiliki oleh Kokantara kita harapkan juga bisa memiliki unit-unit usaha," imbuhnya.
Kemenkop mendorong Kokantara untuk memperluas jenis usaha agar koperasi menjadi lebih relevan, berdaya saing, dan mampu memberi manfaat ekonomi maupun sosial secara berkelanjutan bagi seluruh anggota dan keluarganya. Dengan jumlah pegawai ANTARA sekitar seribuan, ditambah tenaga alih daya, potensi anggota Kokantara bisa mencapai 1.500 orang, menurut Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum LKBN Antara, Nina Kurnia Dewi.
Pentingnya Pengembangan SDM dan Jaringan
Nina Kurnia Dewi, yang juga Pembina Kokantara, menekankan pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kokantara melalui pelatihan sesuai bidang masing-masing. Ia juga mendorong perluasan jaringan bisnis Kokantara hingga ke berbagai pemangku kepentingan, termasuk melibatkan mitra sponsorship. "Kalau mitra-mitra sponsorship ini dapat menjadikan prospektif, luar biasa semuanya akan bisa dimandori oleh OB-nya Antara, driver-nya antara yang sekian puluh tahun sudah mengabdi untuk Antara," tutur Nina.
Sekretaris Kokantara, Hanni Sofia, menyatakan bahwa RAT Tahun Buku 2024 menjadi momentum strategis untuk meneguhkan kembali arah perjuangan Kokantara sejak didirikan pada 24 Juli 1969. RAT kali ini mengangkat tema 'Koperasi Mewujudkan Kemitraan yang Penuh Solusi', yang mencerminkan kesiapan Kokantara untuk menjadi instrumen bagi anggota dan mitra bagi Perum LKBN ANTARA dalam mencapai kesejahteraan bersama. RAT diikuti oleh 630 anggota secara hybrid.
Dengan potensi yang besar dan dukungan dari Kemenkop, Kokantara diharapkan mampu berkembang menjadi koperasi karyawan yang sukses dan memberikan manfaat ekonomi serta sosial bagi seluruh anggotanya. Pengembangan usaha baru, peningkatan SDM, dan perluasan jaringan menjadi kunci keberhasilan Kokantara di masa mendatang.