Kepulauan Seribu: Perempuan di garda depan ketahanan pangan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu mendorong pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal, terbukti dengan panen pakcoy di Pulau Pramuka.

Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu – Dalam upaya menjaga ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu gencar memberdayakan perempuan melalui program pertanian urban. Baru-baru ini, Kelompok Wanita Tani (KWT) Hijau Lestari Pulau Pramuka berhasil memanen 25 kilogram pakcoy, sebuah bukti nyata kontribusi perempuan dalam menjamin ketersediaan pangan di wilayah tersebut.
Panen Pakcoy: Sukses KWT Hijau Lestari
Minggu lalu, KWT Hijau Lestari Pulau Pramuka, berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK, merayakan panen raya pakcoy mereka. Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu, Nurliati, menyatakan bahwa hasil panen ini sebagian akan dijual untuk membeli bibit dan nutrisi tanaman, sementara sisanya dibagikan kepada anggota KWT. Langkah ini menunjukkan semangat kebersamaan dan komitmen terhadap ketahanan pangan lokal.
"Kami sangat bersyukur dengan hasil panen ini," ujar Nurliati. "Selain untuk konsumsi anggota, sebagian hasil penjualan juga digunakan untuk membeli benih dan nutrisi agar keberlanjutan pertanian tetap terjaga." Inisiatif ini menunjukkan bagaimana pemberdayaan perempuan dapat berkontribusi langsung pada kemandirian pangan di tingkat lokal.
Dukungan dan Apresiasi
Fauziah (49), anggota TP PKK Kepulauan Seribu, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat para anggota KWT. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak warga untuk berpartisipasi dalam bercocok tanam. Hal ini menunjukkan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk keberhasilan program ketahanan pangan di Kepulauan Seribu.
"Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berjalan dan semakin banyak warga yang tertarik untuk bercocok tanam demi ketahanan pangan dan kesejahteraan bersama," kata Fauziah. Pernyataan ini menekankan pentingnya kolaborasi dan partisipasi masyarakat dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Pendampingan dan Edukasi
Sudin KPKP Kepulauan Seribu tidak hanya mendorong penanaman, tetapi juga memberikan pendampingan dan edukasi kepada para petani. Petani mendapatkan bimbingan dalam teknik budidaya tanaman pangan seperti kembang kol, cabai, dan kangkung. Selain itu, mereka juga diberikan edukasi tentang penggunaan pupuk yang tepat dan pengendalian hama penyakit. Pendampingan ini memastikan hasil panen yang optimal dan berkelanjutan.
Nurliati menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan. "Pemerintah daerah terus berupaya menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan," katanya. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendukung program pemberdayaan perempuan dan ketahanan pangan di Kepulauan Seribu.
Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Perempuan
Program pemberdayaan perempuan dalam sektor pertanian di Kepulauan Seribu ini menunjukkan sebuah model yang efektif dalam mencapai ketahanan pangan. Dengan memberdayakan perempuan, bukan hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberdayakan ekonomi perempuan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan panen pakcoy ini menjadi bukti nyata dari komitmen dan kerja keras perempuan dalam membangun ketahanan pangan di Kepulauan Seribu.
Program ini juga memberikan contoh bagaimana pertanian urban dapat diimplementasikan di daerah dengan lahan terbatas. Dengan inovasi dan dukungan yang tepat, pertanian urban dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk menerapkan model serupa.
Kesimpulan
Panen pakcoy oleh KWT Hijau Lestari Pulau Pramuka merupakan bukti nyata keberhasilan program pemberdayaan perempuan dalam mendukung ketahanan pangan di Kepulauan Seribu. Dukungan pemerintah daerah, kolaborasi antar kelompok, dan semangat para perempuan petani menjadi kunci keberhasilan program ini. Semoga keberhasilan ini dapat menginspirasi daerah lain untuk menerapkan model serupa dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.