Kerja Sama Budaya: Jembatan Emas Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan pentingnya kerja sama budaya dalam memperkuat hubungan diplomatik Indonesia-Rusia, seperti yang terlihat dalam pameran foto 'Marine Ships Must Be'.

Jakarta, 24 Maret 2024 - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon secara resmi membuka pameran foto bertajuk 'Marine Ships Must Be' di Jakarta. Pameran ini menjadi bukti nyata pentingnya kerja sama budaya dalam mempererat hubungan diplomatik antarnegara. Pameran yang menampilkan sejarah maritim Indonesia dan Rusia ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Federasi Rusia di Indonesia, bekerja sama dengan Museum of the World Ocean (Kaliningrad) dan Museum Bahari Jakarta. Acara pembukaan dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Duta Besar Rusia dan beberapa duta besar negara sahabat.
Fadli Zon menyampaikan bahwa kerja sama budaya berperan krusial dalam memperkaya pemahaman antarbangsa. Menurutnya, kolaborasi semacam ini memungkinkan kita untuk memperoleh wawasan yang lebih luas tentang sejarah, nilai-nilai, dan tradisi masing-masing negara. Pameran 'Marine Ships Must Be', misalnya, menggambarkan hubungan maritim panjang antara Indonesia dan Rusia, serta peran laut dalam membentuk sejarah dan budaya kedua negara.
Menbud Fadli Zon juga menekankan makna simbolis 'Marine Ships Must Be', di mana kapal bukan hanya alat transportasi, tetapi juga simbol pertukaran budaya. Ia menjelaskan bahwa sejak era Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, laut telah menjadi penghubung utama bagi Nusantara dalam membangun hubungan ekonomi dan budaya dengan dunia luar. Hal ini menunjukkan hubungan mendalam Indonesia dengan dunia maritim, sebuah warisan kejayaan yang perlu terus dijaga dan dirayakan.
Pameran 'Marine Ships Must Be': Jendela Sejarah Maritim Indonesia-Rusia
Pameran foto 'Marine Ships Must Be' menampilkan 15 karya Andrey Trony, seniman Rusia, dari koleksi Museum of the World Ocean. Foto-foto tersebut merekam sejarah hubungan maritim Indonesia dan Rusia antara tahun 1688-1740, memperlihatkan peran laut dalam membentuk identitas kedua bangsa. Pameran ini berlangsung hingga 16 April 2025 dan terbuka untuk umum.
Selain foto-foto tersebut, pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai artefak yang menggambarkan kejayaan maritim Nusantara, mulai dari kapal-kapal tradisional hingga teknologi kelautan modern. Ini memberikan gambaran komprehensif tentang sejarah maritim Indonesia dan bagaimana laut telah membentuk budaya dan ekonomi negara ini.
Fadli Zon berharap pameran ini tidak hanya dinikmati dari sisi keindahan artistiknya, tetapi juga meningkatkan pemahaman pengunjung tentang kemitraan dan persahabatan Indonesia-Rusia yang telah terjalin selama 75 tahun. Ia menegaskan bahwa hubungan kuat dengan Rusia tidak hanya menguntungkan kedua negara sebagai bangsa maritim, tetapi juga berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas global.
"Semoga persahabatan antara Rusia dan Indonesia terus berkembang, membawa harapan dan peluang bagi masyarakat kita serta generasi mendatang," kata Fadli Zon.
Kerja Sama Bilateral yang Memperkuat Hubungan Diplomatik
Acara pembukaan pameran dihadiri oleh Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, dan sejumlah duta besar negara sahabat, termasuk dari Belarus, Uzbekistan, Mongolia, Malaysia, Azerbaijan, Timor Leste, Armenia, dan India. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan internasional terhadap kerja sama budaya Indonesia-Rusia.
Dari Indonesia, hadir pula Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Kementerian Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti, dan Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh. Keikutsertaan pejabat-pejabat ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia terhadap kerja sama budaya internasional.
Pameran ini bukan hanya sekadar pameran foto biasa, tetapi juga merupakan simbol kerja sama bilateral yang kuat antara Indonesia dan Rusia. Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama budaya dapat menjadi jembatan emas dalam mempererat hubungan diplomatik dan memperkaya pemahaman antarbangsa.
Lebih lanjut, kerja sama ini juga menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antarnegara dapat menghasilkan sebuah pameran yang menarik dan informatif, sekaligus mempromosikan pemahaman dan apresiasi terhadap sejarah dan budaya maritim Indonesia dan Rusia.
Sebagai penutup, pameran ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kerja sama budaya lainnya, baik di tingkat bilateral maupun multilateral, untuk memperkuat hubungan diplomatik dan mempromosikan perdamaian dunia.