KKP Dorong Inovasi Pangan dari Hidrolisat Protein Ikan (HPI)
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) gencar mempromosikan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) sebagai inovasi pangan untuk meningkatkan konsumsi protein masyarakat dan mendukung hilirisasi sektor perikanan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) baru-baru ini gencar mendorong inovasi produk pangan berbasis Hidrolisat Protein Ikan (HPI). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi protein masyarakat sekaligus mendukung hilirisasi sektor perikanan Indonesia. Inovasi ini diumumkan pada 28 Januari di Jakarta.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, menjelaskan bahwa HPI merupakan salah satu hasil hilirisasi perikanan. Selain memperkuat swasembada pangan, HPI juga diharapkan dapat meningkatkan asupan protein masyarakat, mendukung gaya hidup sehat, dan meningkatkan konsumsi makanan bergizi. "HPI ini multifungsi, sekaligus amunisi untuk mencapai target merdeka protein 100 gram," ujar Budi.
KKP berkomitmen mendekatkan HPI kepada masyarakat. HPI sendiri merupakan ekstrak protein ikan hasil riset Litbang KKP sejak tahun 2017. Salah satu upayanya adalah melalui workshop di Pekalongan pada pertengahan Januari lalu, bertema 'Pengembangan Diversifikasi dan Nilai Tambah Produk Perikanan'.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa HPI menggunakan bahan baku ikan segar berkualitas. Hal ini menjamin kualitas dan keamanan produk akhir. KKP terus berupaya memastikan ketersediaan bahan baku berkualitas dan proses produksi yang terstandarisasi.
Direktur Pengolahan Ditjen PDSPKP KKP, Widya Rusyanto, menambahkan bahwa workshop di Pekalongan diikuti 330 peserta, baik daring maupun luring. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman tentang fortifikasi HPI pada berbagai produk pangan.
Para peserta workshop mempraktikkan langsung penambahan HPI pada mie dan kue glundung, termasuk proses pengemasan vakum. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Unit Pengolahan Ikan (UPI) Kota Pekalongan, Koperasi Matsya Marien Raya, dan Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) Jakarta.
Widya mengapresiasi partisipasi tiga UKM dari Kebumen, Tegal, dan Klaten yang mengikuti praktik pembuatan produk tersebut secara daring. Ia juga menekankan pentingnya Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk perikanan guna menjamin mutu dan kualitas, sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen.
Widya berharap semakin beragamnya produk perikanan berbasis HPI dapat memberikan pilihan menu sehat bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya KKP dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui inovasi produk perikanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah mendorong peningkatan inovasi di sektor kelautan dan perikanan. Menurutnya, inovasi sangat penting untuk meningkatkan produktivitas nelayan, pembudidaya, dan pelaku UMKM di sektor ini.