Kopdes Merah Putih: Benteng Pertahanan Warga Desa dari Jeratan Pinjol dan Rentenir
Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menjelaskan Koperasi Desa Merah Putih sebagai solusi untuk mencegah masyarakat terjerat pinjaman online dan rentenir, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi desa.

Malang, Jawa Timur, 25 April 2024 - Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, menekankan peran penting Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dalam melindungi masyarakat dari jeratan pinjaman online (pinjol) dan praktik rentenir yang merugikan. Pembentukan Kopdes Merah Putih merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa.
Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren An-Nur 2, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat lalu, Ferry Juliantono menyampaikan keprihatinannya atas banyaknya masyarakat yang terlilit utang pinjol dan rentenir. "Menurut data yang diperoleh pusat, terlalu banyak masyarakat bergantung pada pinjaman online dan terjebak praktik rentenir. Makanya Koperasi Desa Merah Putih dibentuk yang salah satu kegiatannya adalah simpan pinjam," ungkap Ferry.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih bukan hanya sekadar lembaga keuangan, melainkan juga bagian dari dakwah dan jihad ekonomi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. "Presiden ingin membebaskan masyarakat desa dari itu, koperasi desa adalah dakwah ekonomi, ini adalah jihad ekonomi kita semua," tegasnya.
Kopdes Merah Putih: Lebih dari Sekadar Simpan Pinjam
Kopdes Merah Putih tidak hanya fokus pada layanan simpan pinjam. Program ini dirancang untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi di desa, dengan lima pilar utama selain layanan keuangan. Keberadaan Kopdes Merah Putih diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa dan berkontribusi pada perekonomian nasional. Ferry Juliantono optimistis program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan.
Salah satu pilar penting adalah akses kesehatan yang terjangkau. Kopdes Merah Putih akan memfasilitasi pembangunan apotek desa dan klinik desa. Apotek desa bertujuan untuk menyediakan obat-obatan dengan harga terjangkau, sementara klinik desa akan memberikan akses layanan kesehatan dasar bagi masyarakat tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke puskesmas.
"Pencegahan penyakit, pemberian nutrisi yang baik bagi ibu hamil akan dilaksanakan di klinik desa," jelas Ferry Juliantono. Klinik desa ini juga akan mendukung operasional puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal.
Selain itu, Kopdes Merah Putih juga akan menyediakan warung, toko, atau gerai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Terakhir, pembangunan gudang untuk menampung hasil pertanian, seperti benih, pupuk, dan hasil panen unggulan desa, juga menjadi bagian penting dari program ini.
Dukungan Pemerintah untuk Kopdes Merah Putih
Pemerintah berkomitmen untuk mendukung penuh operasional Kopdes Merah Putih. Fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan akan disediakan, termasuk kemungkinan penyediaan cold storage dan dryer untuk hasil pertanian. Transportasi untuk mengangkut hasil pertanian juga akan difasilitasi.
"Nanti bisa dilengkapi cold storage, bisa juga dengan dryer (pengering gabah). Kegiatan koperasi desa akan disediakan truk untuk mengangkut (hasil pertanian), kalau di sini itu kan tebu jadi truk bisa mengangkut tebu," papar Ferry.
Pemerintah memberikan keleluasaan kepada setiap Kopdes Merah Putih untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masing-masing desa. Namun, keenam pilar utama tersebut tetap harus dijalankan. "Di luar (enam kegiatan) itu monggo koperasi bisa melakukan pengembangan sesuai potensi desa masing-masing, tapi yang enam ini harus jalan," tutup Ferry Juliantono.
Dengan adanya Kopdes Merah Putih, diharapkan masyarakat desa dapat terbebas dari jeratan pinjol dan rentenir, serta memiliki akses yang lebih mudah terhadap layanan keuangan, kesehatan, dan kebutuhan pokok lainnya. Program ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di pedesaan.