KSAL Pakistan Belajar dari Indonesia: Strategi Modernisasi Armada di Tengah Keterbatasan Anggaran
Kepala Staf Angkatan Laut Pakistan mengakui keterbatasan anggaran dan belajar dari pengalaman Indonesia dalam memodernisasi armada, menekankan pembangunan dalam negeri dan SDM terampil.
![KSAL Pakistan Belajar dari Indonesia: Strategi Modernisasi Armada di Tengah Keterbatasan Anggaran](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/080023.840-ksal-pakistan-belajar-dari-indonesia-strategi-modernisasi-armada-di-tengah-keterbatasan-anggaran-1.jpeg)
Karachi, 10 Februari 2025 - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Pakistan, Laksamana Muhammad Naveed Ashraf, mengungkapkan bahwa Angkatan Laut Pakistan (PAK Navy) belajar dari pengalaman negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam menghadapi tantangan modernisasi alutsista. Pernyataan ini disampaikan di sela-sela AMAN Exercise 2025 dan AMAN Dialogue 2025 di Karachi.
Mengatasi Keterbatasan Anggaran
Laksamana Ashraf mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala utama bagi modernisasi militer di negara berkembang, termasuk Pakistan dan Indonesia. "Angkatan Laut di negara berkembang harus mencari cara efisien dan ekonomis untuk memenuhi kebutuhan keamanan," ujarnya. Ia mencontohkan upaya TNI Angkatan Laut dalam memodernisasi armadanya sebagai inspirasi bagi PAK Navy. Pakistan juga fokus pada pembangunan kapal dalam negeri, akuisisi teknologi kunci, dan manajemen anggaran yang efektif.
Fokus pada Pencegahan dan Pertahanan
Salah satu fokus utama modernisasi PAK Navy adalah kemampuan pencegahan dan penanggulangan serangan tanpa perlu terlibat dalam pertempuran besar. Laksamana Ashraf menyadari adanya ketimpangan kekuatan dengan negara-negara lawan, terutama dari segi jumlah armada. "Program modernisasi kami dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasional, kecepatan, dan fleksibilitas, memastikan seluruh kekuatan mampu menghadapi berbagai ancaman dengan taktik tepat," jelasnya.
Pentingnya Pembangunan Dalam Negeri dan SDM
Modernisasi armada tidak hanya berfokus pada pengadaan alutsista, tetapi juga pada peningkatan kemampuan produksi dalam negeri. Laksamana Ashraf menekankan pentingnya pembangunan kemampuan untuk memproduksi kapal dan persenjataan di dalam negeri. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan terlatih juga menjadi prioritas utama untuk memperkuat Angkatan Laut Pakistan.
Strategi Peningkatan Kemampuan Secara Progresif
KSAL Pakistan menjelaskan strategi modernisasi PAK Navy yang berlandaskan prinsip "peningkatan kemampuan secara progresif." Strategi ini bertujuan menciptakan pasukan yang seimbang, efektif, dan siap tempur menghadapi berbagai ancaman. Hal ini dicapai melalui akuisisi teknologi inovatif, produksi dalam negeri (indigenous), dan teknologi pengganda kekuatan (force multiplier).
Belajar dari Indonesia
Meskipun tidak secara detail dijelaskan, pernyataan Laksamana Ashraf yang menyebut Indonesia sebagai salah satu contoh negara berkembang yang berhasil mengatasi tantangan modernisasi menunjukkan bahwa PAK Navy mempelajari strategi dan pengalaman Indonesia dalam hal ini. Indonesia, dengan keterbatasan anggaran yang serupa, telah menunjukkan kemajuan dalam modernisasi alutsistanya melalui berbagai strategi, termasuk kerjasama internasional dan pengembangan industri pertahanan dalam negeri. Detail strategi Indonesia yang dipelajari oleh Pakistan masih memerlukan informasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Modernisasi Angkatan Laut Pakistan menghadapi tantangan signifikan, terutama keterbatasan anggaran. Namun, dengan strategi yang terfokus pada pencegahan, pembangunan dalam negeri, pengembangan SDM, dan pembelajaran dari pengalaman negara lain seperti Indonesia, PAK Navy berupaya membangun kekuatan yang seimbang dan efektif untuk menghadapi ancaman masa depan. Keberhasilan strategi ini akan bergantung pada implementasi yang efektif dan konsisten.