KUR BRI: Solusi Jitu UMKM Perbatasan Kembangkan Usaha
UMKM di perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya di Sambas, Kalimantan Barat, merasakan manfaat signifikan dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI untuk mengembangkan usaha mereka.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI memberikan dampak positif bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Para pelaku UMKM, seperti Wulan (pedagang sembako) dan Sulina (pengusaha keripik), merasakan manfaat nyata dari akses pembiayaan ini untuk mengembangkan usaha mereka. Hal ini terjadi pada bulan Maret 2025, seiring dengan meningkatnya kebutuhan modal usaha di tengah permintaan pasar yang tinggi. KUR BRI hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan permodalan yang selama ini dihadapi UMKM perbatasan. Dengan kemudahan akses dan bunga rendah, KUR BRI membantu UMKM untuk meningkatkan stok barang, menambah fasilitas produksi, dan memperluas jangkauan pasar.
Wulan, seorang pedagang sembako di Sendoyan, Sambas, misalnya, mengaku sangat terbantu dengan KUR BRI. Ia berhasil mengembangkan usahanya berkat pinjaman sebesar Rp25 juta yang digunakan untuk menambah stok barang dan diversifikasi produk. "Awal usaha tentu modal kecil, apa adanya. Stok belanja sembako menyesuaikan modal kita. Alhamdulillah orang ramai membeli jadi kita harus cari tambahan modal. Dengan adanya KUR BRI, kita kembangkan usaha," ujarnya.
Sementara itu, Sulina, pengusaha keripik di daerah yang sama, telah memanfaatkan KUR BRI hingga total Rp90 juta. Pinjaman tersebut digunakan untuk meningkatkan fasilitas produksi dan memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. "Modal menjadi tantangan dasar namun ada solusi dari KUR BRI. Peminjaman yang mudah dan cepat serta bunga rendah sangat membantu kami selaku UMKM," kata Sulina.
UMKM Perbatasan Raih Berkah KUR BRI
Kesuksesan Wulan dan Sulina dalam mengembangkan usaha mereka berkat KUR BRI mencerminkan dampak positif program ini bagi UMKM di daerah perbatasan. Akses terhadap pembiayaan yang mudah dan terjangkau menjadi kunci keberhasilan mereka dalam bersaing dan memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan perekonomian di daerah perbatasan.
Program KUR BRI terbukti mampu mengatasi kendala permodalan yang selama ini menjadi hambatan utama bagi pertumbuhan UMKM di daerah perbatasan. Dengan modal yang cukup, para pelaku UMKM dapat meningkatkan produktivitas, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan pendapatan mereka.
Lebih lanjut, kemudahan akses dan bunga rendah yang ditawarkan oleh KUR BRI menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku UMKM. Proses pengajuan pinjaman yang relatif cepat dan sederhana juga memudahkan para pelaku UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan yang dibutuhkan.
Realisasi KUR di Kalimantan Barat
Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Barat mencatat realisasi KUR di wilayah tersebut hingga Februari 2025 telah mencapai Rp626,07 miliar untuk 9.171 debitur. Kabupaten Ketapang mencatatkan realisasi KUR terbesar dengan angka Rp83,80 miliar, sementara Kabupaten Kayong Utara mencatatkan realisasi terendah sebesar Rp14,10 miliar.
Target realisasi KUR di Kalimantan Barat pada tahun 2025 sendiri sebesar Rp4,42 triliun untuk 47.094 debitur. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi lembaga penyalur KUR terbesar dengan andil sebesar 52,57 persen, diikuti Bank Mandiri (27,30 persen), BNI (7,15 persen), BPD Kalbar (5,78 persen), BSI (5,57 persen), dan lembaga keuangan lainnya (1,55 persen).
Data ini menunjukkan tingginya minat dan kebutuhan UMKM terhadap program KUR di Kalimantan Barat. Program ini terbukti efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan UMKM di daerah tersebut.
Program KUR BRI memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian daerah perbatasan. Dengan akses pembiayaan yang lebih mudah, UMKM di daerah tersebut dapat berkembang dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menunjukkan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung pertumbuhan UMKM melalui program-program pembiayaan yang tepat sasaran.