KUR Khusus Petani Tebu: Solusi Tepat Tingkatkan Kesejahteraan dan Swasembada Gula?
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, PT SGN, dan Himbara luncurkan KUR khusus petani tebu di Bondowoso sebagai solusi meningkatkan kesejahteraan petani dan mencapai swasembada gula.

Bondowoso, 6 Mei 2024 - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berkolaborasi dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan Himbara (Himpunan Bank Negara) meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus bagi petani tebu. Peluncuran program yang dinilai 'out of the box' ini berlangsung di areal perkebunan tebu Desa Walidono, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Program ini menjawab tantangan yang dihadapi petani tebu selama ini, khususnya terkait akses permodalan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan bahwa program KUR khusus ini dirancang sebagai solusi inovatif. "Kenapa saya sebut program ini out of the box? Karena pada saat COVID-19, petani yang punya KUR plafon Rp500 juta sudah tidak bisa pinjam lagi, tapi dengan KUR khusus ini petani bisa akses," ujar Gubernur Khofifah. Inovasi ini diharapkan mampu mendorong percepatan swasembada gula nasional dan meningkatkan kesejahteraan para petani.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya program ini dalam konteks ketahanan energi. "Ini menjadi cara kami mentransformasikan dari energi fosil menjadi non-fosil, betapa multiplayer benefits-nya luar biasa," tambahnya. Program ini sejalan dengan upaya global untuk mencapai ketahanan pangan dan energi yang berkelanjutan.
Solusi Permasalahan Petani Tebu
Direktur PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, menjelaskan bahwa KUR khusus ini dirancang untuk mengatasi beberapa kendala yang dihadapi petani tebu. Salah satu kendalanya adalah keterbatasan plafon pinjaman KUR konvensional yang hanya mencapai Rp500 juta. Dengan KUR khusus ini, petani tebu dapat mengakses pinjaman dengan plafon yang lebih besar dan bunga yang lebih rendah.
Mahmudi menambahkan, "Pertama, saat ini kan petani terbatas dengan plafon pinjaman Rp500 juta, tapi dengan KUR khusus petani bisa terus pinjam (lebih dari Rp500 juta) dengan bunga bank flat 6 persen per tahun." Pinjaman dengan plafon yang lebih besar ini diharapkan dapat membantu petani mengatasi berbagai permasalahan, seperti penataan varietas tebu dan perluasan lahan tanam.
Dengan adanya KUR khusus ini, diharapkan petani dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatannya. Program ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan produksi gula nasional dan mendukung swasembada gula di Indonesia.
Mahmudi juga menyampaikan bahwa program ini terbuka untuk seluruh petani tebu di Indonesia, namun Jawa Timur menjadi pilot project, dengan Bondowoso sebagai lokasi peluncurannya. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Jatim dalam mendukung pengembangan sektor pertanian, khususnya perkebunan tebu.
Detail Program KUR Khusus Petani Tebu
Program KUR khusus petani tebu ini menawarkan beberapa keuntungan, antara lain:
- Plafon pinjaman lebih besar dari Rp500 juta.
- Bunga rendah dan tetap (flat) sebesar 6 persen per tahun.
- Memudahkan petani dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan produktivitas.
- Mendukung swasembada gula nasional dan ketahanan energi.
Dengan adanya program ini, diharapkan kesejahteraan petani tebu di Indonesia dapat meningkat secara signifikan, dan Indonesia dapat mencapai swasembada gula dalam waktu dekat.
Program ini merupakan contoh nyata sinergi antara pemerintah, swasta, dan perbankan dalam mendukung sektor pertanian. Semoga program ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan program serupa dan meningkatkan kesejahteraan petani di sektor pertanian lainnya.