Lapas Curup Tingkatkan Pengawasan Cegah Pungli dan Narkoba
Lapas Kelas IIA Curup, Bengkulu, perketat pengawasan untuk mencegah pungli, peredaran narkoba, dan barang terlarang di lingkungan lembaga pemasyarakatan.

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup, Bengkulu, meningkatkan pengawasan terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk mencegah pungutan liar (pungli), peredaran narkoba, dan barang terlarang lainnya. Lapas yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu ini menampung lebih dari 600 WBP dari berbagai daerah. Langkah ini diambil sebagai upaya menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.
Kepala Lapas Kelas IIA Curup, Ronaldo Devinci Talesa, menjelaskan bahwa peningkatan pengawasan ini merupakan aplikasi dari tiga kunci pemasyarakatan maju dan "back to basic": deteksi dini, pemberantasan narkoba, dan sinergi dengan aparat penegak hukum (APH). "Hal ini kita lakukan sebagai langkah pencegahan, guna memastikan bahwa Lapas Kelas IIA Curup bersih dari peredaran narkoba, pungli, uang tunai, handphone serta barang terlarang lainnya," ujar Kepala Lapas.
Konsep "back to basic" menekankan pada pelaksanaan kembali dasar-dasar pemasyarakatan sesuai peraturan dan kode etik petugas. Pengawasan diperketat melalui pemeriksaan kamar, sel tahanan, dan ruang paviliun. Komitmen seluruh petugas dan WBP sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lapas.
Pengawasan Ketat Cegah Peredaran Barang Terlarang
Pemeriksaan rutin kamar dan sel tahanan merupakan bagian integral dari upaya pencegahan peredaran narkoba dan barang terlarang. Petugas Lapas Kelas IIA Curup bekerja keras untuk memastikan tidak ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kerja sama dengan aparat penegak hukum juga ditingkatkan untuk mencegah masuknya barang-barang terlarang ke dalam lapas.
Selain pemeriksaan fisik, Lapas juga meningkatkan pengawasan melalui sistem deteksi dini. Sistem ini memungkinkan petugas untuk mendeteksi potensi ancaman keamanan dan ketertiban lebih awal. Dengan demikian, tindakan pencegahan dapat dilakukan sebelum situasi menjadi lebih serius. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Curup dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Peningkatan sinergi dengan aparat penegak hukum juga menjadi kunci keberhasilan dalam memberantas peredaran narkoba dan barang terlarang. Kerja sama yang erat antara Lapas dan pihak kepolisian serta lembaga penegak hukum lainnya sangat penting untuk mencegah masuknya barang-barang terlarang ke dalam lapas. Informasi dan intelijen yang terintegrasi akan memperkuat upaya pencegahan.
Program Pembinaan untuk Warga Binaan
Di samping pengawasan yang ketat, Lapas Kelas IIA Curup juga memberikan program pembinaan kepada WBP. Program ini meliputi pelatihan kerja, pendidikan luar sekolah, dan pendidikan agama. Tujuannya adalah untuk memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan kepada WBP agar dapat kembali berintegrasi ke masyarakat setelah menjalani masa hukuman.
Pelatihan kerja bertujuan untuk membekali WBP dengan keterampilan yang dapat digunakan untuk mencari pekerjaan setelah bebas. Pendidikan luar sekolah dan pendidikan agama diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keagamaan WBP. Program-program ini dirancang untuk membantu WBP memperbaiki diri dan menjadi anggota masyarakat yang produktif.
Dengan adanya program pembinaan ini, diharapkan WBP dapat menjalani masa hukuman dengan lebih produktif dan memiliki bekal yang cukup untuk kembali ke masyarakat. Program ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mencegah terjadinya tindak pidana kembali setelah bebas. Lapas Curup berkomitmen untuk memberikan pembinaan yang berkualitas kepada WBP.
Upaya Lapas Kelas IIA Curup dalam meningkatkan pengawasan dan memberikan program pembinaan kepada WBP merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan lembaga pemasyarakatan yang aman, tertib, dan kondusif. Komitmen seluruh pihak, baik petugas maupun WBP, sangat penting untuk keberhasilan upaya ini. Dengan demikian, diharapkan Lapas Curup dapat menjadi contoh bagi lapas-lapas lain dalam menjalankan tugas dan fungsinya.