Lemhannas Gelar Donor Darah HUT ke-60: Wujud Kepedulian dan Solidaritas Nasional
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menggelar donor darah dalam rangka HUT ke-60, sebagai wujud kepedulian dan kontribusi nyata bagi masyarakat Indonesia serta mendukung PMI memenuhi kebutuhan darah harian.

Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) memperingati HUT ke-60 dengan cara yang unik dan bermanfaat: menggelar kegiatan donor darah di Jakarta pada Kamis, 8 Mei 2024. Kegiatan ini bukan sekadar perayaan, melainkan wujud nyata kepedulian Lemhannas terhadap masyarakat Indonesia. Donor darah ini juga menjadi bentuk dukungan langsung terhadap Palang Merah Indonesia (PMI) dalam memenuhi kebutuhan darah harian yang terus meningkat.
Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily, menjelaskan bahwa kegiatan donor darah ini merupakan bagian dari komitmen Lemhannas untuk berkontribusi aktif bagi masyarakat. "Melalui kegiatan kemanusiaan ini, Lemhannas turut mendukung misi mulia PMI dalam menyediakan kebutuhan darah bagi yang membutuhkan sebagai wujud solidaritas dan kepedulian terhadap sesama," ujar Ace saat membuka acara. Ia menekankan bahwa Lemhannas tidak hanya fokus pada pembentukan kader pemimpin nasional, tetapi juga berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Ace berharap kegiatan donor darah ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk turut serta berpartisipasi. "Mari kita jadikan donor darah sebagai gaya hidup yang terus kita lakukan demi kebaikan bersama," ajaknya. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi PMI Provinsi DKI Jakarta, Azis, yang menekankan pentingnya ketersediaan darah untuk memenuhi kebutuhan pasien setiap harinya.
Donor Darah: Kebutuhan yang Mendesak dan Manfaat Berlipat
Azis menjelaskan bahwa kebutuhan darah di Jakarta sangat tinggi, mencapai 1.000 hingga 1.200 kantong per hari. "Kebutuhan darah di Jakarta itu 1.000 sampai 1.200 kantong dan harus terpenuhi setiap hari. Kalau kurang ini akan masalah," tegas Azis. Ia berharap kegiatan donor darah seperti ini dapat terus berlanjut dan dilakukan secara kolaboratif. Tidak hanya bermanfaat bagi penerima, donor darah juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonor, karena darah yang didonorkan akan digantikan dengan darah baru.
Lebih lanjut, Azis menekankan pentingnya gaya hidup sehat untuk mendukung kesehatan pendonor, termasuk pola makan sehat, istirahat cukup, pikiran positif, dan olahraga teratur. Apresiasi tinggi diberikan Azis kepada Lemhannas atas penyelenggaraan kegiatan donor darah ini. "Kami dari PMI tentunya berterima kasih yang seluas-luasnya, yang sebanyak-banyaknya," ucapnya.
Kegiatan donor darah ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Ketua Bidang Kerja Sama dan Kemitraan PMI DKI Jakarta, Isac Kharis Tahtawira, dan Wakil Kepala Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta, dr. Dian Winarti. Dari pihak Lemhannas, turut hadir Sekretaris Utama Lemhannas, Komisaris Jenderal Polisi Panca Putra, Ketua Panitia HUT Ke-60 Lemhannas, Laksamana Muda TNI Deny Septiana, Perista Lemhannas, serta para pejabat struktural dan fungsional Lemhannas.
Kolaborasi untuk Kemanusiaan
Kegiatan donor darah yang diselenggarakan Lemhannas ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara lembaga pemerintah dan organisasi kemanusiaan dalam upaya memenuhi kebutuhan darah masyarakat. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, baik dari Lemhannas maupun PMI, menunjukkan komitmen bersama untuk saling mendukung dan berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi lembaga dan instansi lain untuk turut serta menyelenggarakan kegiatan sosial serupa.
Keberhasilan kegiatan ini tidak hanya diukur dari jumlah kantong darah yang terkumpul, tetapi juga dari semangat kebersamaan dan kepedulian yang ditunjukkan oleh seluruh pihak yang terlibat. Dengan terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya donor darah dan menjadikan donor darah sebagai gaya hidup, kita dapat bersama-sama memastikan ketersediaan darah bagi mereka yang membutuhkannya.
Lemhannas, melalui kegiatan donor darah ini, telah menunjukkan bahwa peran lembaga pemerintah tidak hanya terbatas pada aspek pemerintahan dan pertahanan, tetapi juga mencakup aspek kemanusiaan dan sosial. Komitmen ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga lain untuk turut berkontribusi dalam pembangunan sosial di Indonesia.