Lombok Tengah Dorong Pariwisata Hijau Berkelanjutan: Atasi Tantangan Sampah untuk Ekonomi Masyarakat
Pemkab Lombok Tengah berkomitmen terhadap pariwisata hijau berkelanjutan di KEK Mandalika, mengatasi tantangan pengelolaan sampah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan melindungi lingkungan.

Lombok Tengah, 23 April 2024 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menunjukkan komitmen kuatnya dalam membangun ekosistem pariwisata hijau berkelanjutan. Langkah ini bertujuan untuk memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat sembari menjaga kelestarian lingkungan. Inisiatif ini diluncurkan bertepatan dengan peluncuran program wisata hijau berkelanjutan bersama organisasi Lombok Eco Kriya Presents.
Sekda Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya, mengungkapkan tantangan besar dalam pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. "Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika memiliki destinasi wisata yang indah, namun pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama," ujarnya dalam acara peluncuran tersebut. Salah satu tantangan utama adalah volume residu sampah yang dihasilkan dari pengembangan kawasan.
Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah juga menjadi kendala. Program wisata hijau ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan praktik pengelolaan sampah yang baik, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat dan keberlanjutan pariwisata. "Ini destinasi wisata yang indah dan penanganan sampah harus dipikirkan dan menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat," tegas Firman Wijaya.
Mengatasi Tantangan Sampah di KEK Mandalika
Salah satu fokus utama program ini adalah pengelolaan sampah. Sampah yang dihasilkan di KEK Mandalika perlu dikelola secara efektif dan efisien. Beberapa sampah dapat dimanfaatkan kembali atau didaur ulang, sementara sisanya harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dengan tepat. "Sampah yang dihasilkan itu ada yang bisa dimanfaatkan atau didaur ulang dan ada yang harus dibuang ke tempat pemungutan akhir (TPA)," jelas Firman Wijaya.
Namun, masih ada kendala dalam mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah. "Kendala saat ini kami belum mampu mengajak masyarakat dalam mengoptimalkan pengelolaan sampah," akunya. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait menjadi kunci keberhasilan program ini.
Pemerintah daerah menyadari bahwa upaya mewujudkan pariwisata hijau tidak dapat dilakukan sendiri. "Pemerintah daerah tidak bisa jalan sendiri dalam mewujudkan pariwisata hijau, penting dilaksanakan kolaborasi antara semua pihak," ujar Firman Wijaya menekankan pentingnya kerja sama yang sinergis.
Dukungan dan Harapan untuk Pariwisata Berkelanjutan
Kepala Strategi Goto Impact Foundation, Aristiwidya, memberikan apresiasi terhadap program ini. Ia menilai program tersebut memiliki kualitas yang baik dan berkelanjutan. "Program ini langkah nyata dalam mewujudkan wisata hijau di Lombok Tengah," pujinya.
Program ini diharapkan dapat menjadi model pengelolaan sampah yang efektif dan efisien, serta dapat ditiru di daerah lain. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Dengan pengelolaan sampah yang baik, diharapkan pariwisata di Lombok Tengah dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Harapannya, program ini akan mampu mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah, sehingga pengelolaan sampah yang baik menjadi budaya di masyarakat Lombok Tengah. Dengan demikian, KEK Mandalika dapat menjadi contoh destinasi wisata hijau yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Keberhasilan program ini akan bergantung pada komitmen semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Kolaborasi dan sinergi yang kuat sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program dan terwujudnya pariwisata hijau di Lombok Tengah.