Menag Minta Transparansi Kasus Penembakan PMI di Malaysia
Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia meminta transparansi Malaysia terkait penembakan pekerja migran Indonesia yang menewaskan satu orang dan melukai empat lainnya pada Jumat, 27 Januari 2024.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Abdul Kadir Karding menuntut transparansi dari pihak berwenang Malaysia terkait insiden penembakan yang melibatkan pekerja migran Indonesia (PMI). Peristiwa tersebut terjadi di Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat pagi, 24 Januari 2024. Satu PMI meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.
Diduga, penembakan dilakukan oleh petugas Malaysian Coast Guard (APMM) saat para PMI tersebut mencoba meninggalkan Malaysia secara ilegal. Informasi awal menyebutkan para PMI mungkin ditembak karena melawan saat penangkapan oleh petugas APMM. Identitas para korban masih dalam proses investigasi.
Menaker Karding, yang mendampingi Presiden Prabowo Subianto saat kunjungan ke Malaysia, menyatakan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk memastikan akses kepada para korban yang saat ini berada di bawah pengawasan Malaysia. "Informasi yang kami terima, akses akan dibuka pada hari Rabu, dan kami mendesak penegakan hukum yang transparan terkait kasus ini," ujar Menaker Karding dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 27 Januari 2024.
Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan untuk mencapai keadilan bagi para korban. Kementerian Ketenagakerjaan (KP2MI) telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Atase Kepolisian, dan otoritas setempat untuk menyelidiki masalah ini. Selain itu, KP2MI juga memfasilitasi perawatan medis bagi korban luka dan mengurus jenazah korban meninggal dunia.
Sebagai bentuk dukungan hukum, KP2MI juga membentuk tim advokasi untuk memberikan bantuan hukum kepada para korban dan keluarga. "Kami juga telah segera menghubungi keluarga korban untuk memastikan kejelasan informasi terkait kasus ini," tambah Menaker Karding. Pernyataan Menaker Karding juga menyampaikan belasungkawa atas insiden tersebut.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, membenarkan insiden penembakan tersebut. Pihaknya pun menegaskan komitmen untuk memastikan proses hukum berjalan transparan dan adil. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mendapatkan informasi lengkap dan akurat mengenai insiden ini, serta memastikan hak-hak para PMI terlindungi.
Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan bagi PMI di luar negeri dan perlunya kerjasama yang lebih baik antara Indonesia dan Malaysia dalam menangani kasus-kasus serupa. Transparansi dan penegakan hukum yang adil merupakan kunci untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dan memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka.