Mendikdasmen Paparkan Dua Skema Kurikulum untuk Sekolah Rakyat
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) menawarkan dua skema kurikulum untuk Sekolah Rakyat (SR): kurikulum internasional dari Kemendikbudristek dan Kurikulum Merdeka Belajar dari Kemendikdasmen.

Jakarta, 10 Maret 2024 - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Muti, mengumumkan dua opsi kurikulum bagi Sekolah Rakyat (SR) dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Kedua skema tersebut menawarkan pendekatan berbeda dalam penyediaan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Opsi pertama mengadopsi kurikulum internasional, sementara opsi kedua menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar.
Muti menjelaskan, pilihan pertama melibatkan kerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kurikulum ini mengusung standar internasional, mempersiapkan siswa untuk lingkungan berasrama, dan menargetkan standar pendidikan tinggi. Bahkan, rencana ini mencakup potensi kolaborasi dengan guru asing. "Pertama ikuti kurikulum sekolah unggul, itu berarti ikut Mendiktisaintek. Akan tetapi, juga bisa ikuti kurikulum sekolah yang berlaku sekarang ini yang digagas Kemendikdasmen" jelas Muti.
Sebagai alternatif, Kemendikdasmen menawarkan Kurikulum Merdeka Belajar sebagai opsi kedua. Kurikulum ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan beragam peserta didik, termasuk anak berkebutuhan khusus. Salah satu elemen kunci Kurikulum Merdeka Belajar adalah pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan mendalam. Kurikulum ini menekankan pemahaman mendalam materi pelajaran dengan cara yang menyenangkan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Kurikulum Internasional vs. Kurikulum Merdeka Belajar
Perbedaan mendasar antara kedua kurikulum terletak pada standar yang diterapkan. Kurikulum internasional yang ditawarkan Kemendikbudristek mengadopsi standar global, sementara Kurikulum Merdeka Belajar berfokus pada standar nasional. Kurikulum internasional, misalnya, mempersiapkan siswa untuk lingkungan berasrama dan menargetkan standar pendidikan tinggi, bahkan berpotensi melibatkan guru asing. Sementara itu, Kurikulum Merdeka Belajar dirancang lebih inklusif, mengakomodasi kebutuhan peserta didik yang beragam.
Mendikdasmen menekankan bahwa pemilihan kurikulum akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kebutuhan spesifik setiap Sekolah Rakyat dan sumber daya yang tersedia. Proses pemilihan kurikulum ini akan melibatkan konsultasi dengan para ahli pendidikan dan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan kesesuaian dengan visi dan misi Sekolah Rakyat.
Kemendikdasmen berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap Sekolah Rakyat memiliki akses terhadap kurikulum yang berkualitas dan relevan, sehingga dapat memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Hal ini sejalan dengan tujuan utama Sekolah Rakyat untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas.
Sekolah Rakyat: Harapan Baru Pendidikan Indonesia
Pemerintah Indonesia menargetkan operasional 100 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Sekolah Rakyat, program gagasan Presiden RI Prabowo Subianto dan berada di bawah naungan Kementerian Sosial, ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin, khususnya miskin ekstrem.
Sekolah Rakyat menawarkan pendidikan gratis dan berkualitas. Program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak dari keluarga kurang mampu dan memberdayakan mereka sebagai agen perubahan di masyarakat. Dengan harapan dapat memutus mata rantai kemiskinan, Sekolah Rakyat direncanakan akan menyelenggarakan jenjang pendidikan dari SD hingga SMA, dengan sistem berasrama (boarding school).
Kurikulum yang dipilih akan menjadi faktor penting dalam keberhasilan program Sekolah Rakyat. Oleh karena itu, pemilihan kurikulum yang tepat dan implementasinya yang efektif sangat krusial untuk memastikan tercapainya tujuan mulia program ini. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap Sekolah Rakyat agar dapat menjalankan misinya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan adanya dua opsi kurikulum ini, diharapkan Sekolah Rakyat dapat memberikan pendidikan yang berkualitas dan relevan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, sehingga mereka dapat memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.