Mengenal Kesenian Belatik dan Tari Kembang Cabik, Dua Objek Warisan Budaya Tak Benda yang Diusulkan Bangka Barat
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat mengusulkan Kesenian Belatik dan Tari Kembang Cabik sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Akankah upaya pelestarian ini berhasil melindungi kebudayaan lokal?

Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menunjukkan komitmen serius dalam pelestarian budaya daerah. Pada tahun ini, dua objek kebudayaan diusulkan untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi serta melestarikan kekayaan budaya lokal yang dimiliki.
Usulan tersebut mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menjaga berbagai objek yang memiliki nilai sejarah dan budaya. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Ferhad Irvan, menyatakan bahwa inisiatif ini sangat penting. Proses pengusulan diharapkan dapat menambah jumlah koleksi warisan budaya tak benda di Bangka Barat.
Dua objek kebudayaan yang diajukan untuk penetapan ini adalah Kesenian Belatik dan Tari Kembang Cabik. Saat ini, pihak dinas bersama para penggiat budaya tengah menyusun data yang diperlukan untuk melengkapi kebutuhan sidang. Sidang penetapan oleh Kementerian dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan dijadwalkan berlangsung pada September 2025.
Kesenian Belatik: Harmoni Suku Jerieng
Kesenian Belatik merupakan tradisi yang masih dipegang teguh oleh warga Suku Jerieng di Desa Airmenduyung, Simpangteritip. Kesenian ini mengekspresikan kehidupan sehari-hari mereka, terutama saat beraktivitas "berume" atau bercocok tanam. Para pemain bernyanyi sambil duduk, diiringi alat musik tradisional seperti gendang redep, biola, dan tawak-tawak.
Masyarakat berkumpul untuk mendengarkan alunan musik Belatik sambil bercengkerama. Mereka berbagi cerita tentang sawah atau ladang, musim, hingga hewan pengganggu tanaman. Kesenian ini berfungsi sebagai hiburan untuk melepas penat setelah beraktivitas.
Selain sebagai hiburan, Kesenian Belatik juga dimainkan pada acara perayaan kampung warga Suku Jerieng. Kesenian ini menjadi pelengkap acara adat yang diyakini dapat menghibur arwah nenek moyang. Hal tersebut bertujuan agar arwah tidak mengganggu dan membawa malapetaka bagi warga setempat.
Tari Kembang Cabik: Sambutan Agung Suku Empeng
Tari Kembang Cabik adalah seni tari yang tetap bertahan dalam kehidupan warga Suku Empeng di Desa Tebing, Kelapa. Tarian ini muncul sebagai bentuk penyambutan tamu agung yang datang ke desa. Setiap gerakan dalam tarian ini memiliki makna mendalam dan simbolis.
Para penari menampilkan gerak yang melambangkan rasa syukur, kerendahan diri, dan toleransi. Gerakan tersebut juga menggambarkan ikatan persaudaraan serta kebanggaan yang ingin diungkapkan dalam menyambut tamu. Tarian ini menjadi representasi keramahan dan penghormatan Suku Empeng.
Saat pertunjukan, Tari Kembang Cabik diiringi oleh berbagai alat musik. Alat musik tersebut meliputi gendang redep, biola, gong, dan nyanyian. Kombinasi instrumen dan vokal ini menciptakan suasana yang khidmat dan meriah, menambah keindahan serta kekayaan tarian ini.