Menhut Ajak Terapkan "Zero Waste" di Gunung Rinjani: Pendaki Bakal Di-blacklist!
Menteri Kehutanan mengajak pengunjung Gunung Rinjani untuk menerapkan prinsip "zero waste" dengan sanksi blacklist 5 tahun bagi yang melanggar.

Jakarta, 18 Mei 2024 - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meluncurkan inisiatif "Rinjani Zero Waste" untuk menjaga kebersihan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB). Inisiatif ini mewajibkan pendaki untuk mendata barang bawaan mereka, termasuk menghitung jumlah kemasan sekali pakai seperti sachet kopi, sebelum mendaki. Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir sampah yang ditinggalkan di gunung tersebut.
Sistem pendataan barang bawaan akan diterapkan secara ketat. Para pendaki akan diminta mengisi formulir yang mencantumkan rincian barang bawaan mereka. Kemasan akan dimasukkan ke dalam kontainer untuk mengurangi sampah plastik. Setelah pendakian, barang bawaan akan diperiksa kembali untuk memastikan tidak ada sampah yang tertinggal.
Sanksi tegas akan diberikan kepada pendaki yang tidak membawa turun semua sampah mereka. Menhut Raja Juli Antoni menegaskan bahwa pelanggar akan dimasukkan dalam daftar hitam (blacklist) selama lima tahun. Hal ini bertujuan untuk mendorong kesadaran dan tanggung jawab para pendaki dalam menjaga kebersihan lingkungan Gunung Rinjani.
Penerapan Ketat Rinjani Zero Waste
Inisiatif "Rinjani Zero Waste" menekankan pentingnya persiapan yang matang sebelum mendaki. Menhut mengimbau para pendaki untuk mengemas barang bawaan mereka dengan baik dan meminimalisir sampah sejak awal. Dengan demikian, proses pendataan di pos pendakian akan lebih efisien dan lancar.
"Semua barang yang akan dibawa ke atas dihitung, semua ada formulirnya, dihitung barang apa aja yang akan dibawa," ujar Menhut Raja Antoni dalam keterangan resmi. Proses pengecekan barang bawaan akan dilakukan secara detail, termasuk menghitung jumlah kontainer yang dibawa dan memastikan tidak ada sampah yang tertinggal setelah pendakian.
Sistem ini dirancang untuk memastikan setiap pendaki bertanggung jawab atas sampah yang mereka hasilkan. Dengan adanya sanksi blacklist, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan Gunung Rinjani akan meningkat.
"Misalnya kopi, kopinya berapa sachet, lebih ketat lagi nanti dimasukkan ke dalam kontainer, jadi tidak lagi membawa plastiknya ke atas. Nanti dicatat berapa container yang dibawa ke atas. Nanti ketika turun akan dihitung ulang, apakah masih ada sampah yang masih tertinggal di atas," jelas Menhut Raja Antoni.
Dampak Positif dan Pengolahan Sampah
Menhut Raja Juli Antoni berharap program "Rinjani Zero Waste" tidak hanya menjaga kebersihan Gunung Rinjani, tetapi juga meningkatkan citra gunung tersebut sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan. Kebersihan dan keindahan alam akan saling melengkapi untuk menarik lebih banyak wisatawan.
"Dengan begini Rinjani kita tidak hanya cantik juga terkenal dengan kebersihannya. Beberapa sampah yang tidak bisa ditinggalkan (seperti tutup botol), diolah menjadi gantungan kunci," tambahnya. Inisiatif ini juga menunjukkan komitmen untuk mengolah sampah yang tidak dapat dihindari, seperti tutup botol, menjadi produk yang bermanfaat.
Penerapan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengelolaan destinasi wisata alam lainnya di Indonesia. Dengan menerapkan prinsip zero waste, diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan dan menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang.
Langkah tegas ini diharapkan dapat mengubah perilaku pendaki dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Dengan kombinasi peraturan yang ketat dan edukasi yang tepat, diharapkan Gunung Rinjani dapat tetap terjaga keindahan dan kebersihannya.