MIN Kota Solok: Ujian Madrasah Era Digital, Gunakan Gadget dan Google Form!
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Solok sukses selenggarakan ujian madrasah berbasis gadget, memanfaatkan Google Form untuk hasil yang efisien dan akurat, menjadi contoh digitalisasi pendidikan.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Solok, Sumatera Barat, menorehkan sejarah baru dalam penyelenggaraan ujian madrasah. Untuk pertama kalinya, ujian madrasah tahun pelajaran 2024/2025 bagi siswa kelas VI dilaksanakan secara digital, memanfaatkan perangkat gadget dan aplikasi Google Form. Ujian ini berlangsung pada Kamis, 01 Mei 2025, dan disambut positif oleh berbagai pihak.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kota Solok, Muhibut Tibri, mengungkapkan bahwa sistem berbasis Android ini memberikan kemudahan signifikan, baik bagi siswa dalam mengerjakan ujian maupun bagi pengawas dalam proses koreksi, terutama untuk soal pilihan ganda. "Dengan pelaksanaan UM berbasis Android ini, sangat memudahkan bagi siswa untuk mengerjakan ujian dan mempermudah koreksi otomatis terutama pada soal pilihan ganda," ujarnya.
Inovasi ini merupakan langkah maju dalam mendukung digitalisasi pendidikan di madrasah, serta meningkatkan mutu evaluasi pembelajaran agar lebih efisien dan akuntabel. Keberhasilan pelaksanaan ujian ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama Kota Solok.
Digitalisasi Ujian Madrasah: Efisiensi dan Integritas
Penggunaan aplikasi Google Form pada gadget siswa terbukti meningkatkan efisiensi dan kepraktisan proses ujian. Sistem ini juga dinilai mampu meningkatkan integritas ujian. Koordinator Humas Kemenag Kota Solok, David, yang turut memonitor pelaksanaan ujian, menambahkan bahwa sistem ini meminimalisir potensi kecurangan dengan memblokir akses ke aplikasi lain selama ujian berlangsung. "UM berbasis gadget ini juga dapat meminimalisasi kecurangan karena dapat memblokir akses ke aplikasi lain selama ujian berlangsung," ucapnya.
Proses ujian yang lancar dan tertib mendapat respons positif dari siswa, guru, dan orang tua. Hal ini menunjukkan kesiapan MIN Kota Solok dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan komitmen mereka dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas.
Kepala MIN Kota Solok, Rina Andriani, menyampaikan rasa terima kasih kepada Kantor Kementerian Agama Kota Solok atas dukungan dan bimbingan yang diberikan. Ia berharap inovasi ini menjadi langkah awal menuju digitalisasi pendidikan madrasah yang lebih maju dan berkualitas. "Semoga inovasi ini menjadi langkah awal menuju digitalisasi pendidikan madrasah yang lebih maju dan berkualitas," ujarnya.
Manfaat dan Dampak Positif Ujian Berbasis Gadget
Penerapan sistem ujian berbasis gadget di MIN Kota Solok memberikan sejumlah manfaat, antara lain:
- Efisiensi waktu dan proses: Sistem otomatis mempercepat proses koreksi, terutama untuk soal pilihan ganda.
- Akurasi hasil: Penggunaan sistem digital meminimalisir kesalahan manusia dalam proses penilaian.
- Peningkatan integritas ujian: Pemblokiran akses ke aplikasi lain mencegah kecurangan.
- Adaptasi teknologi: Menunjukkan kesiapan MIN Kota Solok dalam mengadopsi teknologi terkini.
Keberhasilan MIN Kota Solok dalam menyelenggarakan ujian berbasis gadget diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi madrasah lain untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan teknologi. Langkah ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam mendorong digitalisasi pendidikan di Indonesia.
Secara keseluruhan, pelaksanaan ujian madrasah berbasis gadget di MIN Kota Solok merupakan langkah inovatif yang patut diapresiasi. Keberhasilan ini membuktikan bahwa teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan integritas proses pembelajaran. Semoga inovasi ini dapat diadopsi oleh lembaga pendidikan lainnya untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih modern dan berkualitas.