Nilai Akademik Jadi Prioritas Utama Seleksi Jalur Domisili SMA di Jatim Tahun 2025
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA di Jawa Timur tahun 2025 prioritaskan nilai akademik pada jalur domisili, sesuai Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025.

Surabaya, 27 April 2025 - Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) mengumumkan perubahan signifikan dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA tahun 2025. Jalur domisili kini mengutamakan nilai akademik siswa, sebuah perubahan yang mengikuti kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sesuai Permendikbudristek Nomor 3 Tahun 2025. Perubahan ini berdampak besar bagi calon siswa SMA di Jawa Timur.
Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa prioritas utama jalur domisili kini adalah nilai akademik. Jarak tempat tinggal hanya dipertimbangkan sebagai faktor penentu jika nilai akademik beberapa calon siswa sama. Hal ini merupakan perubahan besar dari sistem sebelumnya yang lebih memprioritaskan jarak rumah.
Sistem baru ini memberikan kesempatan lebih besar bagi siswa berprestasi tinggi, meskipun jarak tempat tinggal mereka dari sekolah agak jauh. Mereka tetap berpeluang diterima melalui jalur domisili sebaran yang menyediakan kuota 15 persen. Dengan tambahan kuota jalur domisili reguler sebesar 20 persen, total kuota jalur domisili mencapai 35 persen dari total kuota penerimaan siswa baru.
Nilai Akademik Jadi Penentu Utama
Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dinas Pendidikan Jatim, Mustakim, memberikan penjelasan lebih detail mengenai perhitungan nilai akademik dalam seleksi jalur domisili. Nilai akademik dihitung berdasarkan kombinasi 60 persen nilai rapor semester 1-5 SMP/MTs/sederajat dan 40 persen Indeks Sekolah. Sistem ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang masih memperhitungkan akreditasi sekolah.
Perubahan ini menekankan pentingnya prestasi akademik siswa dalam proses seleksi. Dengan bobot nilai rapor yang lebih besar, siswa yang konsisten menunjukkan prestasi akademik yang baik akan memiliki peluang lebih besar untuk diterima melalui jalur domisili.
Sistem ini juga diharapkan dapat mendorong siswa untuk lebih fokus pada peningkatan prestasi belajar mereka sejak di bangku SMP/MTs. Kompetisi yang lebih ketat berdasarkan prestasi akademik diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Kuota dan Rayon Jalur Domisili
Dindik Jatim menargetkan penyelesaian pembagian rayon untuk jalur domisili reguler dan sebaran pada awal Mei 2025. Proses ini melibatkan Kepala Cabang Dinas Pendidikan di masing-masing wilayah. Evaluasi dilakukan untuk memastikan wilayah desa yang dekat dengan sekolah termasuk dalam cakupan domisili.
Proses penentuan rayon ini sangat penting untuk memastikan pemerataan akses pendidikan dan keadilan bagi semua calon siswa. Dengan adanya evaluasi dan penyesuaian rayon, diharapkan sistem PPDB dapat lebih optimal dan mengakomodasi kebutuhan siswa di berbagai wilayah.
Untuk jenjang SMK, sistem penerimaan masih menggunakan skema lama. Jalur domisili tetap memberikan kuota 10 persen, sementara nilai prestasi akademik memiliki bobot 65 persen. Hal ini menunjukkan perbedaan strategi penerimaan siswa antara jenjang SMA dan SMK.
Kuota SPMB 2025
SPMB tahun 2025 di Jawa Timur menerapkan kuota afirmasi SMA minimal 30 persen, jalur prestasi minimal 30 persen, jalur domisili minimal 30 persen, dan jalur mutasi maksimal 5 persen. Pembagian kuota ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang adil dan merata bagi semua calon siswa, dengan memperhatikan berbagai faktor seperti latar belakang sosial ekonomi, prestasi, dan domisili.
Dengan adanya perubahan sistem PPDB ini, diharapkan kualitas pendidikan di Jawa Timur dapat meningkat dan tercipta pemerataan kesempatan bagi semua siswa untuk mengakses pendidikan yang berkualitas. Para calon siswa diharapkan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menghadapi seleksi PPDB tahun 2025.
"Prioritas utama jalur domisili SMA sekarang adalah nilai akademik. Jarak rumah baru dipertimbangkan jika nilai akademik sama," ujar Aries Agung Paewai.