Padi Gogo Perkuat Stabilitas Harga Pangan di Bali
Bank Indonesia menilai pengembangan padi gogo di lahan kering Bali berpotensi memperkuat stabilitas harga pangan dan ketahanan pangan di Pulau Dewata, ditunjang oleh potensi lahan kering yang luas dan produksi padi gogo yang tinggi.
![Padi Gogo Perkuat Stabilitas Harga Pangan di Bali](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220056.235-padi-gogo-perkuat-stabilitas-harga-pangan-di-bali-1.jpg)
Bank Indonesia (BI) Bali optimistis pengembangan padi gogo di lahan kering akan menjaga stabilitas harga pangan di Bali. Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja, menyatakan penanaman padi gogo sangat penting untuk mendukung swasembada dan ketahanan pangan di pulau ini. Hal ini disampaikannya Senin lalu di Denpasar.
Inflasi Bali tahun 2024 tercatat cukup rendah, yaitu 2,34 persen. Angka ini berada dalam target pemerintah sebesar 1,5-3,5 persen. Kestabilan harga ini menunjukkan potensi positif dari strategi pertanian yang diterapkan.
Mengapa padi gogo menjadi solusi? Provinsi Bali melihat potensi besar dari lahan kering yang belum termanfaatkan. Dari total lahan kering sekitar 281.902 hektare, sekitar 18,71 persennya (52.571 hektare) berada di Kabupaten Karangasem. Padi gogo, yang ditanam di lahan kering, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan tersebut.
Sebagai contoh, Desa Bugbug di Karangasem telah dijadikan percontohan penanaman padi gogo varietas Inpago 9. Varietas ini diprediksi mampu menghasilkan 6,9 ton per hektare, melampaui rata-rata nasional 5,4 ton per hektare. Upaya ini menunjukkan komitmen untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada.
Bagaimana strategi ini dijalankan? Pemerintah Provinsi Bali menargetkan perluasan lahan tanam padi gogo hingga 155 ribu hektare pada tahun 2025. Target ini menunjukkan skala besar pengembangan padi gogo di Bali. Selain itu, BI turut aktif dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memastikan stabilitas harga pangan tetap terjaga.
Lebih lanjut, BI menekankan peran aktifnya dalam menjaga stabilitas harga pangan. Sebagai bagian dari TPID, BI berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk mengendalikan inflasi. Kerjasama ini sangat penting untuk keberhasilan program pengembangan padi gogo.
Kesimpulannya, pengembangan padi gogo di lahan kering Bali merupakan strategi penting untuk mencapai swasembada dan ketahanan pangan. Dengan potensi lahan yang besar dan hasil panen yang tinggi, upaya ini diyakini dapat berkontribusi signifikan terhadap stabilitas harga pangan di Bali, dan dukungan dari BI melalui TPID menjadi kunci keberhasilannya.