PAM Jaya Perlu Tiru Singapura: Air Keran Layak Minum?
Pakar planologi mendorong PAM Jaya untuk meniru standar kota maju seperti Singapura, menyediakan air minum langsung dari keran, seiring kenaikan tarif air bersih di Jakarta pada Januari 2025.
![PAM Jaya Perlu Tiru Singapura: Air Keran Layak Minum?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/02/210038.997-pam-jaya-perlu-tiru-singapura-air-keran-layak-minum-1.jpeg)
Kenaikan Tarif PAM Jaya dan Harapan Air Minum Langsung dari Keran
Sejak Januari 2025, tarif air PAM Jaya di Jakarta mengalami penyesuaian. Hal ini mendorong pakar planologi, Nirwono Yoga, untuk menyoroti pentingnya peningkatan layanan PAM Jaya agar sebanding dengan kenaikan biaya. Ia menekankan perlunya PAM Jaya meniru standar kota-kota maju di dunia, di mana air minum langsung dari keran telah menjadi kenyataan.
Nirwono menyebutkan Singapura, Melbourne, Sydney, dan Tokyo sebagai contoh kota dengan layanan air minum langsung dari keran. Menurutnya, ini merupakan bentuk pelayanan terbaik bagi masyarakat. Namun, tantangan besar yang dihadapi PAM Jaya adalah kondisi pipa air bawah tanah yang telah berusia ratusan tahun, sehingga hingga kini air PAM masih belum direkomendasikan untuk dikonsumsi langsung.
Langkah Menuju Air Minum Layak Konsumsi
Meskipun demikian, Nirwono optimistis PAM Jaya mampu mewujudkan mimpi tersebut. Ia melihat kenaikan tarif sebagai momentum untuk mendorong peningkatan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas ketersediaan air bersih. Peningkatan layanan ini menjadi keniscayaan, sejalan dengan penyesuaian tarif yang telah diberlakukan.
Namun, kenaikan tarif ini harus diimbangi dengan sosialisasi yang efektif dan transparan kepada masyarakat. Hal ini penting agar masyarakat memahami alasan kenaikan tarif dan tidak menimbulkan penolakan. Salah satu contohnya adalah penjelasan mengenai tarif K3 (niaga) untuk penghuni apartemen dan kondominium, yang digunakan untuk mensubsidi tarif K1 (sosial) dan K2 (rumah tangga).
Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Target 100 Persen Layanan
Selain peningkatan kualitas layanan, Nirwono juga mendorong PAM Jaya untuk mempercepat pembangunan perpipaan. Target 100 persen layanan pada tahun 2030 membutuhkan pembangunan jaringan pipa yang memadai di seluruh wilayah Jakarta, termasuk kawasan industri, komersial, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan rumah tangga. Prioritas pembangunan pipa sebaiknya difokuskan di Jakarta Utara untuk mencapai cakupan layanan 100 persen dan mengurangi ketergantungan pada air tanah yang dapat menyebabkan penurunan muka tanah.
Dukungan Pemerintah DKI Jakarta
Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, juga mendukung upaya PAM Jaya untuk meningkatkan kualitas air. Ia berharap air PAM Jaya kelak dapat diminum langsung, tidak hanya untuk mandi. Pemprov DKI bahkan mendukung rencana PAM Jaya untuk menyediakan air minum melalui dispenser di tempat-tempat publik dan memproduksi air minum kemasan.
Tarif Air PAM Jaya Terbaru (Januari 2025)
Berikut rincian tarif air PAM Jaya per Januari 2025, yang dikelompokkan berdasarkan kategori pelanggan:
- KI (Sosial, Rumah Tangga Sangat Sederhana I, Hidran Kebakaran): Rp1.000-Rp1.700 per m3
- Rumah Susun Sangat Sederhana: Rp1.000-Rp3.000 per m3
- Rumah Tangga Sangat Sederhana II: Rp1.500-Rp5.550 per m3
- Rumah Susun Sederhana Sewa Pemerintah: Rp1.050-Rp7.450 per m3
- Rumah Tangga Sederhana I: Rp3.550-Rp7.500 per m3
- Rumah Tangga Sederhana II: Rp4.000-Rp9.500 per m3
- Rumah Tangga Menengah I: Rp4.900-Rp12.500 per m3
- Rumah Tangga Menengah II: Rp6.000-Rp14.000 per m3
- Rumah Tangga di Atas Menengah I: Rp6.825-Rp17.500 per m3
- Rumah Tangga di Atas Menengah II: Rp8.600-Rp20.000 per m3
(Tarif bervariasi berdasarkan pemakaian air per meter kubik)