Tarif Air PAM Jaya di Jakarta Belum Naik Sejak 2007
PAM Jaya mengungkapkan rencana penyesuaian tarif air di Jakarta.
![Tarif Air PAM Jaya di Jakarta Belum Naik Sejak 2007](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2024/12/29/100020.952-tarif-air-pam-jaya-di-jakarta-belum-naik-sejak-2007-1.jpg)
Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya (PAM Jaya) menilai bahwa kenaikan tarif air di Jakarta sangat lambat dibandingkan dengan komoditas primer lainnya. Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menyatakan bahwa selama periode 17 tahun, dari 2007 hingga 2024, terdapat pertumbuhan tarif rata-rata komoditas yang cukup variatif. Namun, tarif air di Jakarta justru stagnan tanpa penyesuaian sejak tahun 2007.
Arief menjelaskan bahwa komoditas lain mengalami kenaikan setiap tahun, sementara tarif air di Jakarta tidak mengalami perubahan. Penyesuaian tarif air diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan layanan kepada pelanggan. Saat ini, rencana penyesuaian tarif air PAM Jaya masih lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi dalam periode yang sama.
Perbandingan Kenaikan Tarif Komoditas
Arief mengungkapkan bahwa selama periode tersebut, komoditas dengan kenaikan tarif terbesar adalah air minum dalam kemasan (AMDK) yang meningkat sebesar 345 persen, diikuti oleh gas elpiji 12 kilogram sebesar 273 persen, dan minyak goreng sebesar 214 persen. Sementara itu, tarif BBM dan listrik mengalami kenaikan yang lebih rendah, masing-masing sebesar 115 persen dan 136 persen.
Indeks harga tarif air PAM Jaya menunjukkan bahwa tarif air hanya Rp7,5 per liter. Sebagai perbandingan, AMDK pada tahun 2007 seharga Rp351 per liter kini naik menjadi Rp1.600 per liter pada 2024. Kenaikan harga minyak goreng dari Rp6.800 per kilogram menjadi Rp21.384 per kilogram juga menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Tarif Air PAM Jaya Dibandingkan dengan PDAM Lain
Arief juga membandingkan tarif air PAM Jaya dengan tarif yang diterapkan oleh PDAM di wilayah lain. Untuk kelompok K1 (sosial), tarif PAM Jaya saat ini berkisar antara Rp1.050 hingga Rp3.000 untuk tiga meter kubik. Sementara itu, tarif untuk kelompok K2 (rumah tangga) berkisar antara Rp1.050 hingga Rp7.450, dan kelompok K3 (niaga) antara Rp4.900 hingga Rp14.650.
Di sisi lain, PT Tirta Asasta Depok menerapkan tarif yang lebih tinggi untuk kelompok K1, yaitu Rp3.000 hingga Rp11.000, dan untuk kelompok K2 tarifnya berkisar antara Rp4.200 hingga Rp13.000. Hal ini menunjukkan bahwa tarif PAM Jaya masih di bawah tarif PDAM lainnya di luar DKI Jakarta.
Rencana Penyesuaian Tarif Air
Atas dasar kondisi tersebut, PAM Jaya berencana melakukan penyesuaian tarif pada Januari 2025. Berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Administrasi di lima wilayah, telah dilibatkan untuk membantu sosialisasi rencana ini. Arief menegaskan pentingnya penyesuaian tarif untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan.
Simulasi penyesuaian tarif air minum PAM Jaya menunjukkan bahwa golongan tarif 2A1 untuk rumah tangga sangat sederhana dengan pemakaian 30 meter kubik akan mengalami penyesuaian dari tarif lama Rp41.810 menjadi Rp46.695. Dengan adanya subsidi, tarif akhir menjadi Rp34.695.
Dampak Penyesuaian Tarif pada Pelanggan
Untuk golongan tarif 2A2 rumah tangga sederhana dengan pemakaian 20 meter kubik, tarif akan naik dari Rp147.940 menjadi Rp183.060. Namun, setelah subsidi, tarif yang harus dibayar menjadi Rp151.060. Arief berharap penyesuaian ini dapat memberikan dampak positif bagi pelanggan dan meningkatkan kepuasan mereka terhadap layanan PAM Jaya.
Dengan demikian, PAM Jaya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan beradaptasi dengan perkembangan ekonomi, meskipun tarif air belum mengalami penyesuaian selama hampir dua dekade.