Pemetaan Titik Bibit Nyamuk Wolbachia di Kembangan Selatan untuk Tekan Kasus DBD
Sudinkes Jakarta Barat bersama UGM memetakan titik penebaran bibit nyamuk Wolbachia di Kembangan Selatan untuk menekan peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang signifikan sejak awal tahun 2025.

Jakarta, 25 April 2025 (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, berkolaborasi dengan tim dari Universitas Gajah Mada (UGM), tengah gencar melakukan pemetaan titik-titik strategis untuk penempatan bibit nyamuk Wolbachia di wilayah Kembangan Selatan. Upaya ini merupakan bagian integral dari strategi pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tengah meningkat pesat di Jakarta Barat.
Inisiatif ini menjawab pertanyaan krusial: bagaimana menekan angka DBD yang terus meningkat? Siapa yang terlibat? Sudinkes Jakarta Barat dan UGM. Di mana? Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Kapan? Pemetaan dilakukan saat ini, dengan rencana penempatan bibit nyamuk Wolbachia dimulai Mei mendatang. Mengapa? Karena kasus DBD di Jakarta Barat meningkat drastis sejak awal tahun 2025. Bagaimana? Dengan cara memetakan titik-titik strategis untuk penempatan ember berisi bibit nyamuk Wolbachia.
Kepala Sudinkes Jakarta Barat, Erizon Safari, menjelaskan bahwa pemetaan ini sangat penting untuk menentukan jumlah ember yang dibutuhkan. "Masih dilakukan pemetaan bersama UGM. Untuk jumlah bibit yang disiapkan itu tergantung pemetaan, ada beberapa titik," ujar Erizon kepada ANTARA di Jakarta, Jumat. Setelah pemetaan selesai, setiap titik akan ditempatkan satu ember berisi bibit nyamuk Wolbachia. "Tiap titik akan diletakkan satu ember berisi telur," tambahnya.
Pemetaan dan Strategi Penempatan Bibit Nyamuk Wolbachia
Proses pemetaan yang dilakukan bersama UGM bertujuan untuk memastikan penempatan bibit nyamuk Wolbachia dilakukan secara efektif dan efisien. Pemilihan lokasi didasarkan pada analisis epidemiologi dan faktor-faktor lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD. Salah satu lokasi yang telah direncanakan untuk penempatan bibit nyamuk Wolbachia adalah Kantor Wali Kota Jakarta Barat.
Erizon Safari menambahkan, "Ya untuk wilayah Kelurahan Kembangan Selatan, termasuk kantor wali kota." Langkah ini diharapkan dapat menciptakan efektivitas yang lebih besar dalam menekan populasi nyamuk Aedes aegypti di daerah tersebut. Strategi ini didasarkan pada prinsip bahwa nyamuk Wolbachia dapat menghambat penyebaran virus dengue.
Selain Kantor Wali Kota, beberapa lokasi lain di Kembangan Selatan juga akan menjadi titik penempatan bibit nyamuk Wolbachia. Tim gabungan dari Sudinkes Jakarta Barat dan UGM akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi untuk memastikan keberhasilan program ini.
Peningkatan Kasus DBD dan Upaya Pencegahan
Data dari Sudinkes Jakarta Barat menunjukkan tren peningkatan kasus DBD yang mengkhawatirkan. Pada Januari 2025 tercatat 186 kasus, meningkat menjadi 211 kasus di Februari, dan mencapai 254 kasus pada Maret. Meskipun pada April hingga tanggal 10 April tercatat 53 kasus, tren peningkatan ini tetap menjadi perhatian serius.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakbar, Arum Ambarsari, menjelaskan, "Untuk April 2025, hingga tanggal 10 April pukul 12.30 WIB, baru tercatat 53 kasus." Angka ini, meskipun lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, tetap menunjukkan perlunya langkah-langkah pencegahan yang lebih intensif.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Sudinkes Jakarta Barat telah gencar melakukan sosialisasi mengenai program nyamuk Wolbachia kepada masyarakat di Kelurahan Kembangan Selatan. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai media, baik luring maupun daring.
Peran Orang Tua Asuh (OTA) dalam Program Nyamuk Wolbachia
Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan, Rosvita Nur Aini, menjelaskan peran penting Orang Tua Asuh (OTA) dalam keberhasilan program ini. "Pihak kami masih memberikan sosialisasi nyamuk ber-Wolbachia kepada warga Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan melalui media luring maupun daring. Selain itu, kami juga tengah menyiapkan Orang Tua Asuh (OTA) yang bertugas menjaga ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia hingga menetas agar populasi nyamuk tersebut dapat berkembang sesuai jumlah yang dibutuhkan." Peran OTA ini sangat krusial untuk memastikan keberlangsungan program dan perkembangan populasi nyamuk Wolbachia.
Dengan adanya kolaborasi antara Sudinkes Jakarta Barat, UGM, dan peran aktif masyarakat melalui program OTA, diharapkan program penebaran nyamuk Wolbachia ini dapat efektif menekan angka kasus DBD di Kembangan Selatan dan Jakarta Barat secara keseluruhan. Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan akan menjadi kunci keberhasilan upaya ini dalam jangka panjang.