Pemkab Cirebon Sulap Lahan Tidur Jadi Ladang Jagung: Dorong Ketahanan Pangan Nasional
Pemerintah Kabupaten Cirebon memanfaatkan lahan tidur di desa-desa untuk meningkatkan produksi jagung pada 2025, guna mendukung ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani.

Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, punya program keren nih! Mereka lagi giat-giatnya memanfaatkan lahan tidur di desa-desa untuk menanam jagung. Targetnya? Meningkatkan produksi jagung di tahun 2025, sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional. Program ini dimulai pada tanggal 22 Januari 2024.
Pj. Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menjelaskan kalau program ini melibatkan semua desa di Kabupaten Cirebon. Tiap desa ditargetkan mengelola minimal satu hektare lahan tidur yang sebelumnya kurang produktif. Wahyu menjelaskan, "Kami sudah mulai tanam jagung dan sudah koordinasi dengan para camat untuk sosialisasi program ini. Kalau terealisasi di 412 desa, kita butuh sekitar 6,3 ton benih."
Untuk memastikan ketersediaan benih, Pemkab Cirebon bekerja sama dengan Kementerian Pertanian. Saat ini, penanaman jagung tahap awal sudah berjalan di lahan seluas 250 hektare di beberapa lokasi percontohan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para petani dan berkontribusi signifikan pada perekonomian daerah.
Potensi panennya juga cukup menjanjikan! Diperkirakan, panen jagung pipil bisa mencapai 5,7 ton per hektare, sementara jagung manis sekitar 10 ribu ton per hektare. Dengan total lahan yang ditargetkan, potensi panen satu musim diproyeksikan mencapai 1.300 ton. Bayangkan dampaknya terhadap ketahanan pangan dan ekonomi lokal!
Program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat desa melalui peningkatan produktivitas lahan pertanian. Bukan hanya soal produksi jagung, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Cirebon. Dengan optimalisasi lahan tidur, diharapkan perekonomian masyarakat desa bisa meningkat.
Pemasaran hasil panen juga sudah dipikirkan matang-matang. Pemkab Cirebon berkoordinasi dengan Perum Bulog Cirebon untuk menampung hasil panen para petani. Dengan jaminan pasar yang jelas, petani tidak perlu khawatir lagi soal distribusi hasil panennya.
Wahyu Mijaya menyatakan optimismenya terhadap keberhasilan program ini. Ia yakin program ini akan memberikan dampak positif bagi pertanian dan perekonomian Kabupaten Cirebon. Langkah ini selaras dengan upaya pemerintah pusat untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Program ini juga diproyeksikan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para petani di Kabupaten Cirebon.
Kesimpulannya, program optimalisasi lahan tidur untuk produksi jagung di Kabupaten Cirebon merupakan langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, Kementerian Pertanian, dan Perum Bulog, program ini diyakini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Kabupaten Cirebon.