Pemkab Kotim Tetapkan Tiga Zona Pengembangan Komoditas Unggulan
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur membagi wilayahnya menjadi tiga zona pengembangan komoditas unggulan untuk optimalisasi potensi ekonomi masing-masing daerah, meliputi zona utara, tengah, dan selatan.
![Pemkab Kotim Tetapkan Tiga Zona Pengembangan Komoditas Unggulan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/140619.338-pemkab-kotim-tetapkan-tiga-zona-pengembangan-komoditas-unggulan-1.jpg)
Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menerapkan strategi baru untuk mengoptimalkan potensi ekonomi daerah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim menetapkan tiga zona pengembangan komoditas unggulan, sebuah langkah yang diyakini akan meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut. Pembagian zona ini diresmikan pada Rabu, 05/02, di Sampit.
Pembagian Zona Berdasarkan Potensi Wilayah
Pembagian wilayah menjadi tiga zona – utara, tengah, dan selatan – didasarkan pada pemetaan potensi dan karakteristik geografis masing-masing kecamatan. Hal ini diungkapkan oleh Asisten II (Bidang Perekonomian dan Pembangunan) Setda Kotawaringin Timur, Alang Arianto. Beliau menjelaskan bahwa pendekatan ini memudahkan pembinaan dan optimalisasi potensi setiap zona.
Kotawaringin Timur yang terdiri dari 17 kecamatan, 17 kelurahan, dan 168 desa memiliki keragaman potensi yang signifikan. Dengan strategi zona ini, diharapkan pembinaan bisa lebih tepat sasaran dan efektif, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Zona Utara: Fokus Perkebunan dan Peternakan
Zona utara meliputi enam kecamatan: Parenggean, Mentaya Hulu, Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, dan Tualan Hulu. Komoditas unggulan yang menjadi fokus pengembangan di zona ini adalah perkebunan, serta pengembangan sentra peternakan sapi.
Zona Tengah: Diversifikasi Ekonomi
Tujuh kecamatan berada di zona tengah: Mentawa Baru Ketapang, Baamang, Seranau, Telawang, Kota Besi, Cempaga, dan Cempaga Hulu. Zona ini memiliki komoditas unggulan yang lebih beragam, meliputi hortikultura, perikanan budidaya, pengembangan sentra peternakan sapi, perdagangan dan jasa, serta industri dan pergudangan. Diversifikasi ini menunjukkan potensi ekonomi yang lebih luas di zona tengah.
Zona Selatan: Pesisir dengan Potensi Perikanan
Zona selatan mencakup empat kecamatan di wilayah pesisir: Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, dan Pulau Hanaut. Komoditas unggulan di zona ini berfokus pada pertanian tanaman pangan, perikanan tangkap, industri dan pergudangan, serta pengembangan sentra peternakan sapi. Potensi perikanan tangkap menjadi daya tarik utama di zona pesisir ini.
Musrenbang RKPD 2026: Kolaborasi untuk Optimalisasi Potensi
Langkah strategis Pemkab Kotim ini semakin diperkuat dengan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kotawaringin Timur 2026. Musrenbang yang dilaksanakan secara bergantian di setiap kecamatan ini menjadi forum penting untuk merumuskan langkah-langkah optimalisasi potensi wilayah masing-masing.
Menurut Alang Arianto, Musrenbang RKPD merupakan forum strategis untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dalam merumuskan rencana pembangunan daerah selama satu tahun ke depan. Partisipasi aktif dari setiap kecamatan, kelurahan, dan desa sangat diharapkan untuk memastikan keberhasilan strategi pengembangan komoditas unggulan ini.
Harapan Keberhasilan Program
Dengan adanya pembagian zona ini, diharapkan upaya pengembangan komoditas unggulan di Kotawaringin Timur dapat lebih efektif dan terarah. Setiap wilayah dapat fokus pada potensi unggulannya, sehingga diharapkan akan terjadi peningkatan ekonomi yang signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat Kotim. Suksesnya program ini bergantung pada kolaborasi dan komitmen semua pihak yang terlibat, dari pemerintah daerah hingga masyarakat di tingkat desa.