Pemkab Lamongan Optimalkan RPHU, Target PAD Rp3,2 Triliun!
Kerja sama Pemkab Lamongan dan CV Ratu Indonesia optimalkan RPHU Pasar Sidoharjo untuk tingkatkan produktivitas, layanan, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, berkolaborasi dengan CV Ratu Indonesia untuk mengoptimalkan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) di Pasar Sidoharjo. Langkah ini bertujuan meningkatkan produktivitas, pelayanan, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lamongan dari sektor peternakan. Kerja sama ini diluncurkan pada Rabu, 30 April 2024 di Lamongan.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengungkapkan bahwa optimalisasi RPHU diharapkan mampu meningkatkan volume pemotongan unggas hingga mencapai 1.000-2.000 ekor per hari. Sebelumnya, RPHU hanya mampu memotong 300-500 ekor unggas per hari dengan distribusi terbatas di wilayah lokal. Hal ini sejalan dengan target PAD Kabupaten Lamongan tahun 2025 sebesar Rp3,2 triliun.
Selain peningkatan kapasitas, kerja sama ini juga mencakup penambahan fasilitas pendukung seperti cold storage untuk menjaga kualitas produk olahan. Dengan demikian, diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di Lamongan. Peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga menjadi fokus Pemkab Lamongan untuk mencapai target PAD tersebut.
Optimalisasi RPHU dan Produk Olahan Unggas
Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Kabupaten Lamongan, Shofiyah Nur Hayati, menjelaskan bahwa kerja sama ini menargetkan peningkatan kapasitas pemotongan unggas secara signifikan. Tidak hanya itu, kerja sama ini juga akan menghasilkan produk olahan unggas yang lebih kompetitif di pasar nasional.
Produk olahan yang dihasilkan meliputi Boneless Leg (BLP), Boneless Paha (BNP), Boneless Breast (BLD), dan Boneless Dada (BND). Semua produk ini diharapkan mampu memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. RPHU Lamongan sendiri telah memiliki sertifikat halal dan didukung oleh tenaga profesional, termasuk dokter hewan dan juru sembelih yang berpengalaman.
Dengan jam operasional dari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB, RPHU tetap melayani pemotongan unggas dari masyarakat umum. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Lamongan untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat sekaligus meningkatkan perekonomian daerah.
"Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas kapasitas pemotongan serta menambah fasilitas pendukung seperti cold storage," kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. "Melalui kerja sama ini, ditargetkan kapasitas pemotongan dapat mencapai 1.000 hingga 2.000 ekor unggas per hari, serta menghasilkan produk olahan yang memiliki daya saing di pasar nasional," tambah Shofiyah Nur Hayati.
Target PAD dan Peran BUMD
Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lamongan tahun 2025 sebesar Rp3,2 triliun menjadi motivasi utama dibalik optimalisasi RPHU ini. Angka ini menunjukkan ambisi Pemkab Lamongan untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui berbagai sektor, termasuk peternakan.
Selain optimalisasi RPHU, Pemkab Lamongan juga fokus pada peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target PAD tersebut. Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan BUMD, diharapkan target PAD dapat tercapai dan kesejahteraan masyarakat Lamongan dapat meningkat.
Dengan alokasi belanja daerah yang direncanakan sebesar Rp3,27 triliun, Pemkab Lamongan menunjukkan keseriusannya dalam mengelola keuangan daerah secara efektif dan efisien. Optimalisasi RPHU merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan pendapatan daerah dan mendukung pembangunan di Lamongan.
RPHU Lamongan, yang telah mengantongi sertifikat halal dan memiliki jam operasional yang panjang, siap menjadi tulang punggung peningkatan PAD Lamongan. Dengan dukungan fasilitas yang memadai dan tenaga profesional, RPHU diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengoptimalkan potensi peternakan unggas.