Pemkot Mataram Tata Pedagang Musiman di Asrama Haji Jelang Musim Haji
Pemerintah Kota Mataram menertibkan pedagang musiman di Asrama Haji Embarkasi Lombok untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama pemberangkatan jamaah haji tahun 2025.

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), tengah melakukan penataan terhadap ratusan pedagang musiman yang berjualan di sekitar Asrama Haji Embarkasi Lombok. Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama prosesi pemberangkatan jamaah calon haji tahun 1446 H/2025, yang akan dimulai pada 1 Mei hingga 17 Mei mendatang.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram, Irwan Rahadi, menjelaskan bahwa penataan pedagang musiman ini bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keamanan di sekitar Asrama Haji. "Pemerintah kota tetap memberikan kesempatan bagi para pedagang, dengan catatan, tidak menggunakan median jalan dan tetap menjaga keamanan dan kenyamanan," ujar Irwan Rahadi dalam keterangannya di Mataram, Rabu (30/4).
Setiap tahunnya, ribuan orang mengunjungi Asrama Haji Embarkasi Lombok untuk mengantar jamaah haji. Hal ini memicu menjamurnya pedagang musiman yang memanfaatkan momen tersebut. Untuk mengantisipasi hal ini, Pemkot Mataram melakukan langkah proaktif dengan menata para pedagang agar tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan para jamaah dan pengantarnya.
Penataan dan Pengawasan Pedagang Musiman
Satpol PP Kota Mataram akan melakukan patroli rutin untuk memastikan para pedagang mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Petugas akan mengawasi agar para pedagang tidak berjualan di tempat yang dilarang, seperti median jalan. Selain itu, Satpol PP juga akan membantu pengamanan dan pengaturan parkir kendaraan di sekitar Asrama Haji.
Irwan Rahadi menambahkan bahwa setelah proses pemberangkatan jamaah haji selesai, para pedagang diwajibkan untuk membersihkan lapaknya. Namun, mereka diperbolehkan untuk kembali berjualan menjelang kedatangan jamaah haji setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Meskipun jumlah pengunjung saat penjemputan jamaah haji tidak sebanyak saat pemberangkatan, pengawasan tetap dilakukan untuk memastikan ketertiban.
Pengawasan ketat juga akan dilakukan terhadap fasilitas sementara yang dibangun oleh warga sekitar, seperti penyewaan tenda, toilet dadakan, dan fasilitas lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan mengingat fasilitas tersebut bersifat sementara dan tidak permanen. "Pengawasan kami lakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, sebab fasilitas yang dibangun warga bersifat sementara atau tidak permanen," tegas Irwan Rahadi.
Antisipasi Lonjakan Pengunjung
Pemkot Mataram menyadari bahwa lonjakan pengunjung selama musim haji akan berdampak pada peningkatan aktivitas di sekitar Asrama Haji. Oleh karena itu, penataan pedagang musiman menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi potensi masalah yang mungkin timbul. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh pihak yang terlibat dalam prosesi pemberangkatan dan penjemputan jamaah haji.
Selain penataan pedagang, Pemkot Mataram juga berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk memastikan kelancaran prosesi haji. Hal ini meliputi pengaturan lalu lintas, kebersihan lingkungan, dan penyediaan fasilitas umum yang memadai. Semua upaya ini dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji dan para pengantarnya.
Dengan adanya penataan ini, diharapkan pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 dapat berjalan dengan lancar dan khidmat. Pemkot Mataram berkomitmen untuk terus menjaga ketertiban dan keamanan di wilayahnya, khususnya selama musim haji berlangsung. Langkah-langkah yang diambil merupakan bentuk pelayanan terbaik bagi masyarakat dan jamaah haji.
Selain itu, Pemkot Mataram juga mengimbau kepada seluruh pedagang musiman untuk bekerja sama dan menaati peraturan yang telah ditetapkan. Kerjasama yang baik antara Pemkot Mataram dan para pedagang akan menciptakan suasana yang kondusif dan nyaman bagi semua pihak.