Pendapatan Bank Mega Syariah Tembus Rp320,8 Miliar di Kuartal I-2025
Bank Mega Syariah berhasil membukukan pendapatan Rp320,8 miliar di kuartal I-2025, didorong oleh pertumbuhan pembiayaan dan peningkatan dana pihak ketiga, terutama dari produk Tabungan Haji IB.

Jakarta, 10 Mei 2025 - Bank Mega Syariah menorehkan prestasi gemilang pada kuartal I-2025 dengan membukukan pendapatan dari penyaluran dana sebesar Rp320,8 miliar. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 13,9 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai strategi, termasuk fokus pada ekosistem haji dan umrah serta inovasi produk perbankan syariah.
Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini selaras dengan strategi perusahaan dalam memperkuat ekosistem haji dan umrah di Indonesia. "Capaian ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam memperkuat ekosistem haji dan umrah di Indonesia," kata Yuwono dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu.
Tidak hanya pendapatan, Bank Mega Syariah juga mencatat kinerja positif lainnya. Laba sebelum pajak mencapai Rp52,7 miliar pada periode yang sama. Hal ini menunjukkan profitabilitas yang sehat dan pengelolaan keuangan yang efektif di tengah persaingan industri perbankan syariah.
Pertumbuhan Signifikan di Berbagai Sektor
Pertumbuhan positif juga terlihat pada total pembiayaan Bank Mega Syariah yang mencapai Rp8,65 triliun pada kuartal I-2025, meningkat 23,5 persen (yoy). Kenaikan ini menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan syariah yang ditawarkan Bank Mega Syariah.
Keberhasilan Bank Mega Syariah dalam menjalankan fungsi intermediasi juga tercermin dari pertumbuhan aset. Per Maret 2025, total aset Bank Mega Syariah menembus angka Rp17,4 triliun, tumbuh lebih dari 13,1 persen dibandingkan Maret 2024. Ini menunjukkan ekspansi bisnis yang signifikan dan pengelolaan aset yang baik.
Salah satu faktor pendorong pertumbuhan aset adalah peningkatan dana pihak ketiga (DPK), khususnya dana simpanan wadiah yang tumbuh signifikan hingga 45 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini didorong oleh inovasi produk dan strategi pemasaran yang tepat sasaran.
Strategi Inovatif Tabungan Haji
Bank Mega Syariah berhasil meningkatkan tabungan haji melalui produk Tabungan Haji IB. Produk ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam merencanakan keberangkatan haji reguler secara bertahap, sesuai prinsip syariah. "Nasabah dapat menabung secara fleksibel dengan setoran awal yang ringan serta kemudahan akses melalui layanan digital M-Syariah," jelas Yuwono.
Selain melalui saluran digital, Bank Mega Syariah juga memperluas penetrasi tabungan haji melalui pendekatan komunitas, termasuk ekosistem Islam. Strategi ini terbukti efektif dalam menjangkau segmen pasar yang lebih luas dan meningkatkan jumlah nasabah.
Bank Mega Syariah juga berkomitmen untuk menjadi mitra utama masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan ibadah haji. "Komitmen ini sejalan dengan semangat ‘GenHajj-Haji untuk Semua’ yang diusung perusahaan, untuk membuka kesempatan dan mendorong kesiapan berhaji bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari Gen Z, Milenial, hingga Gen X," tambah Yuwono.
Pembiayaan Haji Khusus dan Kualitas Aset
Bank Mega Syariah juga memfasilitasi nasabah yang ingin berangkat haji dengan waktu tunggu lebih singkat melalui produk Flexi Mitra Mabrur. Program ini merupakan pembiayaan tanpa agunan untuk kebutuhan jasa pengurusan pendaftaran porsi Haji Khusus.
Pembiayaan Flexi Mitra Mabrur tumbuh lebih dari 40,9 persen hingga tiga bulan pertama 2025 dibandingkan Maret 2024. Program ini diperkirakan berkontribusi lebih dari 8 persen terhadap total pembiayaan konsumer di tahun 2025. Sementara itu, total pembiayaan konsumer hingga Maret 2025 tumbuh lebih dari 38 persen dari Maret 2024.
Bank Mega Syariah juga menunjukkan komitmennya dalam menjaga kualitas aset. Rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) gross tercatat sebesar 0,93 persen dan NPF net sebesar 0,82 persen. Capaian ini jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 5 persen.
Secara keseluruhan, kinerja Bank Mega Syariah pada kuartal I-2025 menunjukkan pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan. Strategi yang tepat, inovasi produk, dan fokus pada segmen pasar yang spesifik telah berkontribusi pada keberhasilan ini. Ke depannya, Bank Mega Syariah diharapkan dapat terus meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.