Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tengah Tembus 8,69 Persen di Kuartal I 2025
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah mencapai 8,69 persen di kuartal I 2025, didorong oleh peningkatan produksi, investasi, dan konsumsi masyarakat, meskipun inflasi masih menjadi perhatian.

Kabar gembira datang dari Sulawesi Tengah! Pertumbuhan ekonomi daerah ini pada kuartal I tahun 2025 tercatat sangat menggembirakan, mencapai angka 8,69 persen secara tahunan (year on year). Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Kanwil DJPb Sulteng, Yuni Wibawa, dalam keterangannya di Palu pada Selasa, 6 Mei 2025. Pertumbuhan ini menunjukkan tren positif perekonomian Sulteng, meskipun pada kuartal sebelumnya (kuartal IV 2024) pertumbuhan mencapai angka yang lebih tinggi, yaitu 10,29 persen (yoy).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi yang signifikan ini ditopang oleh beberapa faktor kunci. Meningkatnya aktivitas produksi di berbagai sektor menjadi pendorong utama. Momentum Lebaran juga berkontribusi besar terhadap peningkatan mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi. Selain itu, realisasi investasi, baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), mengalami kenaikan yang signifikan, turut menyumbang pada pertumbuhan ekonomi yang positif ini.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kinerja sejumlah sektor andalan. Sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar dengan pertumbuhan 5,16 persen. Sektor pertanian dan pertambangan juga menunjukkan kontribusi positif, masing-masing tumbuh sebesar 0,91 persen dan 0,88 persen. Sektor perdagangan serta informasi dan komunikasi juga memberikan kontribusi yang relatif tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah.
Sektor Penopang Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tengah
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang mencapai 8,69 persen di kuartal I 2025 didorong oleh beberapa sektor utama. Sektor industri pengolahan menjadi kontributor terbesar dengan pertumbuhan sebesar 5,16 persen. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan aktivitas produksi dan investasi di sektor ini. Sementara itu, sektor pertanian, yang merupakan tulang punggung ekonomi banyak daerah di Indonesia, juga memberikan kontribusi positif sebesar 0,91 persen. Hal ini menunjukkan ketahanan sektor pertanian dalam menghadapi berbagai tantangan.
Selain industri pengolahan dan pertanian, sektor pertambangan juga ikut berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan sebesar 0,88 persen menunjukkan aktivitas pertambangan yang cukup signifikan. Sektor perdagangan dan informasi dan komunikasi juga memberikan kontribusi yang cukup besar, menunjukkan dinamika ekonomi yang positif di berbagai sektor.
Secara struktur pengeluaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulawesi Tengah pada kuartal I 2025, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), konsumsi rumah tangga, dan ekspor neto mendominasi. Hal ini menunjukkan peran penting investasi dan konsumsi dalam menopang perekonomian daerah. Kuatnya daya beli masyarakat dan investasi yang masuk menjadi faktor kunci keberhasilan ini.
Inflasi Sulawesi Tengah: Tantangan di Tengah Pertumbuhan Ekonomi
Meskipun pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah sangat menggembirakan, inflasi tetap menjadi perhatian. Pada Maret 2025, inflasi Sulawesi Tengah tercatat sebesar 2,82 persen secara bulanan (month to month) dan 1,88 persen secara tahunan. Meskipun angka ini masih berada dalam kisaran target inflasi nasional (dua plus minus satu persen), Sulawesi Tengah mencatat inflasi tahunan tertinggi di kawasan.
Kembalinya indeks harga konsumen (IHK) ke kondisi normal setelah berakhirnya kebijakan subsidi listrik prabayar turut berkontribusi pada kestabilan inflasi. Harga beras relatif stabil di angka Rp14.550 per kilogram. Namun, inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau masih tinggi, mencapai 3,42 persen (mtm) dan 5,7 persen (yoy), dengan cabai rawit dan ikan selar sebagai penyumbang utama. Pemerintah daerah perlu memperhatikan hal ini untuk menjaga daya beli masyarakat.
Pemerintah daerah terus memantau pergerakan harga dan mendorong sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan stabil. Upaya untuk mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat menjadi fokus utama agar pertumbuhan ekonomi yang positif dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah di kuartal I 2025 menunjukkan kinerja yang positif dan menjanjikan. Namun, pemerintah daerah perlu tetap waspada terhadap tantangan inflasi dan terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi agar pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dapat terwujud.