Petani Tabalong Sukses Budidaya Padi Apung di Lahan Rawa
Petani Desa Ampukung, Tabalong, Kalimantan Selatan sukses membudidayakan padi apung di lahan rawa seluas ratusan hektar, meningkatkan ketahanan pangan dan berpotensi menjadi destinasi ekowisata.
Petani di Desa Ampukung, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, berhasil membudidayakan padi apung di lahan rawa. Inovasi pertanian ini menandai langkah signifikan dalam meningkatkan ketahanan pangan daerah, memanfaatkan ratusan hektar lahan rawa yang sebelumnya terabaikan.
Mengapa Padi Apung? Budidaya padi apung dipilih karena potensinya yang besar dalam mengatasi keterbatasan lahan pertanian di daerah rawa. Metode ini memungkinkan panen padi meski lahan terendam air, solusi tepat bagi wilayah yang sering dilanda banjir. Para petani melihat potensi besar dalam mengembangkan lahan rawa yang luas di Desa Ampukung dan sekitarnya.
Bagaimana Prosesnya? Petani milenial, Rudini, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan berupa 1.700 styrofoam, 35.000 pot, dan berbagai jenis pupuk yang diberikan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat. Bantuan tersebut disalurkan kepada Gapoktan Al-Falah, An-Noor, Sejahtera Mandiri, Ruhui Rahayu, dan Sugih Mufti.
Rudini menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah. Ia berharap bantuan serupa akan terus diberikan agar program budidaya padi apung dapat berjalan optimal. Lebih lanjut, ia mengutarakan rasa terima kasih kepada Bank Indonesia atas kontribusinya dalam program ini dan berharap dapat terus berinovasi di bidang ketahanan pangan.
Dukungan Pemerintah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif para petani. Kepala DPKP Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman, menyatakan bahwa pengembangan budidaya padi apung merupakan upaya strategis dalam meningkatkan perekonomian petani. Program ini diharapkan dapat menekan angka gagal panen akibat genangan air.
Potensi ke Depan Gapoktan Ampukung berencana mengevaluasi hasil panen. Jika berhasil, mereka akan memperluas lahan budidaya padi apung hingga mencapai 432 hektar lahan rawa yang masih tersedia. Lebih jauh, potensi pengembangan ekowisata di lahan budidaya padi apung juga tengah dipertimbangkan, membuka peluang pendapatan baru bagi masyarakat.
Kesimpulan Budidaya padi apung di Desa Ampukung, Tabalong, menjadi contoh nyata inovasi pertanian yang mampu mengatasi kendala lahan dan meningkatkan ketahanan pangan. Dengan dukungan pemerintah dan antusiasme petani, program ini berpotensi besar untuk berkembang dan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, serta berpotensi menjadi model pengembangan di daerah lain dengan kondisi geografis serupa.