PGRI Bangkalan Dampingi Guru Korban Begal, Minta Polisi Ungkap Pelaku
PGRI Bangkalan memberikan pendampingan psikologis dan mengajukan empat tuntutan kepada Polres Bangkalan terkait kasus pembegalan guru SDN Lerpak, Maidatul Hasanah.

Seorang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lerpak, Bangkalan, Jawa Timur, bernama Maidatul Hasanah menjadi korban pembegalan pada 21 April 2025 sekitar pukul 11.30 WIB. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Desa Geger, Kecamatan Geger, saat korban hendak pulang ke rumahnya. Tiga orang pelaku bersenjata tajam menghentikan korban dan merampas sepeda motornya di depan anaknya sendiri. Akibat kejadian ini, Maidatul Hasanah mengalami trauma.
Menanggapi kasus tersebut, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bangkalan memberikan pendampingan kepada korban. "Pendampingan kepada korban kami lakukan karena yang bersangkutan mengalami trauma akibat kejadian itu," jelas Sekretaris PGRI Bangkalan, Suraji.
PGRI Bangkalan turut prihatin atas kejadian ini dan berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi aparat keamanan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan, khususnya bagi para guru. Suraji juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga iklim pendidikan yang kondusif.
Tuntutan PGRI Bangkalan kepada Polres Bangkalan
Sebagai bentuk dukungan dan keprihatinan, PGRI Bangkalan menyampaikan empat tuntutan penting kepada Polres Bangkalan. Pertama, PGRI meminta kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan secara mendalam guna mengungkap para pelaku pembegalan. Kedua, PGRI meminta peningkatan pengamanan di wilayah rawan kejahatan, khususnya di sekitar lingkungan sekolah dan jalur yang sering dilalui guru.
Ketiga, PGRI berharap proses hukum yang diterapkan tegas dan transparan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Keempat, PGRI memohon adanya koordinasi antara pihak kepolisian dan PGRI untuk memberikan sosialisasi pencegahan kejahatan kepada para guru. Hal ini penting untuk memberikan rasa aman dan mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Langkah-langkah preventif ini dinilai sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan nyaman bagi para pendidik. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak kepolisian dan PGRI, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para guru dalam menjalankan tugas mulia mereka.
Upaya Kepolisian Mengungkap Kasus
Menanggapi tuntutan PGRI, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, menyatakan bahwa pihaknya tengah berupaya maksimal untuk melakukan pengejaran terhadap para tersangka. Polisi telah memeriksa rekaman kamera pengintai (CCTV) di sepanjang jalan Desa Blega yang diduga dilalui para pelaku.
"Kami sudah menggerakkan tim guna melacak jejak dan keberadaan pelaku," tegas Hafid. Upaya ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menangani kasus pembegalan guru tersebut dan memberikan rasa keadilan bagi korban.
Proses penyelidikan masih terus berlanjut dan diharapkan segera membuahkan hasil. PGRI Bangkalan akan terus memantau perkembangan kasus ini dan berharap agar para pelaku dapat segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keamanan dan keselamatan bagi para tenaga pendidik.
Selain pendampingan psikologis, PGRI Bangkalan juga berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait untuk memastikan keamanan dan keselamatan para guru di Bangkalan. Semoga kasus ini menjadi momentum untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di lingkungan pendidikan.