Pidato Trump Picu Penguatan Rupiah: Pasar Respon Positif
Respons positif pasar terhadap pidato Presiden AS Donald Trump menjadi penyebab utama penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, meskipun ancaman tarif masih membayangi.
Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 21 Januari, didorong oleh sentimen positif pasar terhadap pidato pelantikan Presiden AS Donald Trump. Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyatakan pidato tersebut sebagai satu-satunya faktor utama penguatan rupiah.
Menurut Lukman, pidato Trump yang terkesan lebih lunak mengenai kebijakan tarif menjadi pemicu utama pelemahan dolar AS. Trump tidak menyinggung penerapan tarif secara universal, melainkan hanya menyebutkan kemungkinan tarif 25 persen untuk Meksiko dan Kanada. Sementara itu, kebijakan tarif terhadap China masih belum dijelaskan secara pasti, hanya disinggung terkait kesepakatan kepemilikan TikTok.
Meskipun demikian, beberapa pernyataan kontroversial lainnya dalam pidato tersebut, seperti rencana pencaplokan Kanal Panama dan Greenland, serta keluarnya AS dari WHO, disambut negatif oleh pasar. Hal ini menunjukkan bahwa dampak positif pidato Trump terhadap rupiah bersifat sementara.
Lukman Leong menekankan bahwa ancaman tarif masih tetap ada dan akan terus menjadi bayang-bayang bagi perekonomian global. Ia menilai pelemahan dolar AS akibat pidato Trump hanya memberikan kelegaan sesaat. Ancaman tarif belum sepenuhnya hilang dan akan terus menjadi perhatian ke depannya.
Pada penutupan perdagangan Selasa, rupiah menguat 25 poin (0,15 persen) terhadap dolar AS, menutup perdagangan di level Rp16.343 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.368 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga menunjukkan penguatan, berada di level Rp16.331 per dolar AS, naik dari Rp16.372 per dolar AS.
Kesimpulannya, penguatan rupiah didorong oleh respons positif pasar terhadap pidato Trump yang relatif lebih lunak soal tarif. Namun, ancaman tarif global tetap menjadi faktor yang perlu diwaspadai, sehingga penguatan ini perlu dilihat sebagai perkembangan jangka pendek.