Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Artikel ini ditulis oleh
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Rupiah Melemah: Tren Proteksionisme Global dan Faktor Domestik Jadi Biang Keladi
Rupiah Melemah: Tren Proteksionisme Global dan Faktor Domestik Jadi Biang Keladi

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai 0,27 persen disebabkan oleh tren proteksionisme global dan sentimen domestik, terutama terkait pertumbuhan ekonomi dan kebijakan fiskal.

#planetantara
Rupiah Menguat di Tengah Kekhawatiran Pelambatan Ekonomi AS
Rupiah Menguat di Tengah Kekhawatiran Pelambatan Ekonomi AS

Kekhawatiran atas pelambatan ekonomi AS akibat tarif impor baru mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, meskipun potensi pelemahan masih ada.

#planetantara
Rupiah Melemah 144 Poin, Sentuh Rp16.448 per Dolar AS
Rupiah Melemah 144 Poin, Sentuh Rp16.448 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 144 poin pada penutupan perdagangan Jumat, mencapai Rp16.448 per dolar AS, didorong oleh ketidakpastian kebijakan tarif AS dan peningkatan inflasi.

konten ai
Rupiah Rentan Melemah: Ancaman Kebijakan Trump dan Dampaknya pada Pasar Global
Rupiah Rentan Melemah: Ancaman Kebijakan Trump dan Dampaknya pada Pasar Global

Analis memprediksi rupiah akan terus melemah terhadap dolar AS karena kebijakan kontroversial Trump yang memicu ketidakpastian ekonomi global dan mendorong investor mencari aset aman.

Sumber Antara
Pelemahan Rupiah: Ketidakpastian Tarif AS dan Dampaknya
Pelemahan Rupiah: Ketidakpastian Tarif AS dan Dampaknya

Pelemahan rupiah terhadap dolar AS disebabkan oleh ketidakpastian rencana tarif perdagangan AS, peningkatan ketegangan perdagangan global, dan ekspektasi suku bunga AS yang tinggi.

#planetantara
Ancaman Tarif AS: Rupiah Diprediksi Melemah, Sentuh Rp16.550 per Dolar?
Ancaman Tarif AS: Rupiah Diprediksi Melemah, Sentuh Rp16.550 per Dolar?

Kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang akan berlaku mulai 2 April 2025, berpotensi membuat nilai tukar Rupiah melemah hingga Rp16.550 per dolar AS.

#planetantara
Rupiah Berpotensi Menguat: Aksi Buy on Dip di Tengah Ancaman Tarif Trump
Rupiah Berpotensi Menguat: Aksi Buy on Dip di Tengah Ancaman Tarif Trump

Pengamat pasar uang memprediksi penguatan rupiah akibat aksi beli saat harga turun (buy on dip) meskipun ancaman tarif dari Presiden Trump masih membayangi.

#planetantara
Rupiah Melemah: The Fed dan Ancaman Tarif Trump
Rupiah Melemah: The Fed dan Ancaman Tarif Trump

Pelemahan nilai tukar rupiah disebabkan oleh ekspektasi pasar bahwa The Fed tidak akan segera memangkas suku bunga, ditambah ancaman kenaikan tarif impor dari Presiden Trump yang berdampak negatif pada mata uang emerging market termasuk Indonesia.

konten ai
Rupiah Menguat: Kekhawatiran Ekonomi AS dan Stabilitas Pangan Jadi Penopang
Rupiah Menguat: Kekhawatiran Ekonomi AS dan Stabilitas Pangan Jadi Penopang

Nilai tukar rupiah menguat signifikan seiring meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi AS dan kestabilan harga pangan jelang Ramadhan 2025.

#planetantara
Rupiah Diperkirakan Sulit Menguat: Antisipasi Data NFP AS dan Cadangan Devisa
Rupiah Diperkirakan Sulit Menguat: Antisipasi Data NFP AS dan Cadangan Devisa

Analis memperkirakan Rupiah akan sulit menguat karena investor masih mengantisipasi data Non-Farm Payroll (NFP) AS dan cadangan devisa Indonesia, meskipun sempat menguat akibat meredanya kekhawatiran perang dagang global.

Sumber Antara
Rupiah Menguat Tipis di Tengah Kekhawatiran Kebijakan Tarif AS
Rupiah Menguat Tipis di Tengah Kekhawatiran Kebijakan Tarif AS

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diiringi kekhawatiran investor global atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan deflasi di Tiongkok.

#planetantara
Rupiah Menguat Tipis, Dipengaruhi Sinyal Data Ekonomi AS dan Kebijakan Trump
Rupiah Menguat Tipis, Dipengaruhi Sinyal Data Ekonomi AS dan Kebijakan Trump

Kurs rupiah menguat tipis di tengah sinyal beragam data ekonomi AS, termasuk data ketenagakerjaan dan PMI jasa, serta kebijakan tarif impor Presiden Trump yang ditunda.

#planetantara