PMI Sukabumi dan ICRC Bedah Buku: Islam dan Hukum Humaniter Internasional
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi bersama Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menggelar bedah buku tentang Islam dan Hukum Humaniter Internasional (HHI), membahas konvergensi hukum perang modern dengan nilai-nilai keislaman.

Sukabumi, Jawa Barat, 12 Maret 2024 - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi berkolaborasi dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) sukses menyelenggarakan bedah buku bertema "Islam dan Hukum Humaniter Internasional (HHI)" pada Selasa lalu. Acara yang diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari berbagai universitas di Sukabumi ini bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang HHI dan kaitannya dengan ajaran Islam.
Kegiatan ini menjawab pertanyaan: Apa yang dibahas? (Islam dan HHI), Siapa yang terlibat? (PMI Sukabumi, ICRC, mahasiswa), Di mana? (Sukabumi), Kapan? (12 Maret 2024), Mengapa? (meningkatkan pemahaman HHI dan konvergensinya dengan ajaran Islam), dan Bagaimana? (melalui bedah buku dan diskusi).
Menurut Novriantoni Kaharudin, Manager Program Global Affairs ICRC Jakarta, "Bedah buku kaitan antara hukum Islam dengan HHI kontemporer hingga saat ini belum banyak dilirik dan digali menjadi sebuah bahasan diskusi, terutama di kalangan mahasiswa." Ia menekankan pentingnya diskusi ini sebagai wadah edukasi untuk memperkuat keselarasan antara hukum perang modern dan nilai-nilai keislaman. Apresiasi diberikan kepada PMI Kota Sukabumi atas inisiatif yang sangat bermanfaat ini.
Konvergensi Hukum Islam dan Hukum Humaniter Internasional
Novriantoni menjelaskan bahwa pemahaman yang mendalam tentang HHI sangat krusial, terutama dalam konteks konflik. HHI sendiri mengatur perlindungan warga sipil dan pembatasan cara berperang. Diskusi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan penghormatan terhadap hukum internasional kemanusiaan, demi menjaga martabat dan kehormatan setiap individu, khususnya dalam situasi konflik.
Freddy Nggadas, Cooperation Officer ICRC Jakarta, menambahkan bahwa kegiatan bedah buku ini merupakan bagian dari mandat ICRC dalam menyebarluaskan pemahaman tentang HHI kepada berbagai kalangan, termasuk mahasiswa. Hal ini penting untuk memastikan bahwa generasi muda memiliki pemahaman yang baik tentang aturan hukum internasional ini.
Ketua PMI Kota Sukabumi, Suranto Sumowiryo, secara resmi membuka acara ini. Acara tersebut juga dihadiri oleh Annisa Letisia, Kasub Biro Hukum, Organisasi Perencanaan Evaluasi dan Hukum PMI Pusat, yang bertindak sebagai narasumber. Kehadiran beliau memperkaya diskusi dengan perspektif dari organisasi PMI Pusat.
Pentingnya Memahami Hukum Humaniter Internasional
Bedah buku ini tidak hanya membahas aspek teknis HHI, tetapi juga mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip HHI sejalan dengan ajaran Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan perlindungan terhadap yang lemah. Para peserta diajak untuk menganalisis berbagai kasus dan skenario konflik, serta membahas bagaimana hukum Islam dapat memberikan panduan etis dan moral dalam penerapan HHI.
Dengan adanya pemahaman yang komprehensif tentang HHI, diharapkan para mahasiswa dapat menjadi agen perubahan di masyarakat, menyebarkan kesadaran akan pentingnya menghormati hukum internasional kemanusiaan dan berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dan keamanan dunia.
Para peserta aktif berpartisipasi dalam sesi diskusi, mengajukan pertanyaan, dan berbagi pandangan mereka. Hal ini menunjukkan antusiasme dan minat yang tinggi terhadap topik yang dibahas. Diskusi yang interaktif ini diharapkan dapat menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam dan komprehensif tentang HHI dan perannya dalam melindungi kemanusiaan.
Kesimpulan
Kegiatan bedah buku yang diselenggarakan oleh PMI Kota Sukabumi dan ICRC ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan pemahaman tentang Hukum Humaniter Internasional (HHI) dan kaitannya dengan ajaran Islam di kalangan mahasiswa. Harapannya, inisiatif ini dapat menginspirasi kegiatan serupa di daerah lain dan berkontribusi pada upaya menciptakan perdamaian dan kemanusiaan.