Pola Asuh Baik Cegah Kekerasan pada Perempuan dan Anak: Peran Ayah Kunci Utama
Menteri PPPA menekankan pentingnya pola asuh yang baik dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta peran krusial ayah dalam pengasuhan di era digital.
![Pola Asuh Baik Cegah Kekerasan pada Perempuan dan Anak: Peran Ayah Kunci Utama](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000057.988-pola-asuh-baik-cegah-kekerasan-pada-perempuan-dan-anak-peran-ayah-kunci-utama-1.jpeg)
Jakarta, 4 Februari 2024 - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan bahwa pola asuh yang tepat di lingkungan keluarga sangat vital dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pernyataan ini disampaikan langsung di Jakarta pada Selasa lalu.
Menurut Menteri Arifah, keluarga merupakan fondasi utama pendidikan dan perlindungan anak. Oleh karena itu, bimbingan pra-nikah yang memberikan pemahaman mendalam tentang pola pengasuhan anak sangat penting bagi calon pasangan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan aman bagi anak-anak.
Meskipun pengasuhan merupakan tanggung jawab bersama ayah dan ibu, masih terdapat ketimpangan peran berdasarkan gender. Data dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan sekitar 20% anak di Indonesia kekurangan perhatian dari ayah mereka.
Menteri Arifah menekankan pentingnya peran ayah dalam membentuk perkembangan sosial dan emosional anak. Keikutsertaan aktif ayah dalam pengasuhan dapat meningkatkan kepercayaan diri anak di masa depan. Ia juga menyerukan penghapusan stereotip gender dalam pengasuhan, di mana anak laki-laki dan perempuan dilibatkan dalam pekerjaan rumah tangga tanpa diskriminasi.
Dukungan terhadap peran aktif ayah dalam pengasuhan terus digencarkan. Beberapa daerah bahkan telah meluncurkan inisiatif 'gerakan ayah', yang mendorong para ayah untuk lebih terlibat dalam pengasuhan, seperti mengantar anak ke sekolah dan aktif dalam kegiatan sekolah.
Di era digital, orang tua juga perlu memiliki strategi dalam membimbing anak agar terhindar dari dampak negatif teknologi. Penting untuk mengajarkan anak memanfaatkan teknologi dengan bijak serta melindungi mereka dari kecanduan gawai, eksploitasi online, dan konten negatif.
Kesimpulannya, pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak dimulai dari keluarga. Pola asuh yang baik dan peran aktif ayah sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan anak secara holistik, baik di dunia nyata maupun dunia digital. Peran aktif pemerintah dalam memberikan bimbingan dan dukungan kepada keluarga juga sangat dibutuhkan.