Polisi Evakuasi Warga Terdampak Longsor Samarinda
Hujan deras di Samarinda menyebabkan longsor dan banjir, polisi dan relawan membantu evakuasi warga di Jalan Parikesit dan Jalan Ampera, serta imbauan kewaspadaan bencana susulan.
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Samarinda
Tim kepolisian di Samarinda, Kalimantan Timur, bahu membahu melakukan evakuasi warga yang terdampak longsor dan banjir pada Rabu, 29 Januari 2024. Hujan deras yang mengguyur kota sejak Selasa (28/1) mengakibatkan sejumlah wilayah terdampak, termasuk Kecamatan Palaran. Kejadian ini tidak hanya menimbulkan kepanikan warga, tetapi juga mengungkap pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Evakuasi di Jalan Parikesit dan Jalan Ampera
Salah satu lokasi terdampak longsor berada di Jalan Parikesit, Kelurahan Rawamakmur. Sebuah rumah warga tertimpa pohon tumbang akibat tanah longsor. AKP Iswanto, Kapolsek Palaran, menjelaskan bahwa pihaknya langsung menerjunkan personel untuk melakukan evakuasi setelah menerima laporan. Selain di Jalan Parikesit, longsor juga terjadi di Jalan Ampera, mengakibatkan sebagian badan jalan terhambat. Proses evakuasi di kedua lokasi melibatkan polisi, relawan, dan TNI, berjalan lancar berkat kerjasama semua pihak.
Banjir Mengancam Beberapa Kelurahan
Selain longsor, hujan deras juga menyebabkan banjir di beberapa kelurahan di Kecamatan Palaran, seperti Kelurahan Handil Bakti, Rawamakmur, Bukuan, dan Simpang Pasir. Ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 50 cm. Banjir ini mengganggu aktivitas warga sehari-hari dan menuntut respon cepat dari pihak terkait untuk membantu warga yang terdampak.
Imbauan Kepolisian untuk Kesiapsiagaan Bencana
Menyikapi kejadian ini, Kapolsek Palaran mengimbau masyarakat untuk proaktif menjaga kebersihan lingkungan, khususnya membersihkan sampah yang menyumbat saluran air. Beliau menekankan pentingnya kebersihan lingkungan untuk mencegah banjir dan genangan air yang dapat memicu masalah lebih lanjut. Selain itu, Iswanto juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan yang masih tinggi di Samarinda. Warga di daerah rawan longsor dan banjir harus lebih waspada dan siap siaga.
Kerja Sama Antar Lembaga dan Warga
Kejadian ini menunjukkan pentingnya koordinasi dan kerjasama antar lembaga, seperti kepolisian, TNI, dan relawan dalam penanggulangan bencana. Respon cepat dan kolaborasi yang efektif terbukti mampu meminimalisir dampak buruk dan memastikan keselamatan warga. Kerja sama dengan warga setempat juga sangat penting dalam keberhasilan evakuasi dan pembersihan pasca bencana.
Kesimpulan
Longsor dan banjir di Samarinda akibat hujan deras menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat sangat krusial dalam mengurangi dampak kerugian dan memastikan keselamatan warga. Pencegahan melalui menjaga kebersihan lingkungan dan peningkatan kewaspadaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana susulan.