Polres Blitar Cari Dua Pencari Pasir Tertimbun Longsor di Blitar
Polisi dan BPBD Blitar melakukan pencarian intensif terhadap dua pencari pasir yang diduga tertimbun longsor di Sungai Kaliputih, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Tragedi longsor di Blitar memakan korban. Dua pencari pasir dilaporkan tertimbun tanah longsor di aliran Sungai Kaliputih, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Peristiwa yang terjadi Minggu (16/2) ini langsung mendapat respon cepat dari pihak berwajib dan tim penyelamat.
Pencarian Intensif Dua Pencari Pasir
Kepolisian Resor (Polres) Blitar, bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, dan warga setempat, langsung bergerak melakukan pencarian terhadap kedua korban. Ipda Putut Siswahyudi, Kepala Sub Seksi Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Media (PIDM) Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Blitar, menjelaskan kronologi kejadian. Kedua korban, NK (45) dan RM (31), warga Desa Penataran dan Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, sedang mencari pasir di aliran sungai tersebut sebagai mata pencaharian mereka.
Mereka menggali lubang di aliran sungai, sekitar 30 meter dari tebing setinggi 50 meter. Saat mengangkat pasir dari lubang tersebut, tebing tiba-tiba longsor dan menimbun kedua korban. Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut langsung melaporkan dan membantu proses pencarian.
Proses pencarian melibatkan alat berat seperti ekskavator dan mesin semprot disel untuk mempercepat penggalian material longsor. Upaya pencarian ini juga dibantu oleh relawan dan masyarakat sekitar yang bahu membahu membantu proses evakuasi.
Korban Pencari Pasir Tradisional
Kedua korban diketahui mencari pasir dengan cara tradisional, yaitu menggali lubang di aliran sungai. Metode ini, meskipun umum dilakukan, memiliki risiko tinggi, terutama di daerah rawan longsor seperti lokasi kejadian. Lokasi pencarian pasir yang dekat dengan tebing curam meningkatkan potensi terjadinya longsor, yang sayangnya terjadi pada Minggu lalu.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto, menyatakan bahwa tim BPBD, bersama Polres Blitar dan relawan, masih terus melakukan pencarian intensif. Proses asesmen kejadian juga dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab longsor dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pihaknya juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam upaya pencarian korban.
Upaya Penyelamatan dan Pencegahan
Proses pencarian masih berlangsung dan fokus utama adalah menemukan kedua korban secepatnya. Selain pencarian, penting juga untuk melakukan evaluasi dan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko longsor di masa mendatang. Hal ini termasuk identifikasi daerah rawan longsor, edukasi kepada masyarakat tentang bahaya mencari pasir di daerah rawan, dan penerapan sistem peringatan dini longsor.
Kejadian ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya keselamatan kerja, terutama bagi mereka yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi seperti area pertambangan tradisional. Semoga proses pencarian segera membuahkan hasil dan keluarga korban diberikan ketabahan.
Proses evakuasi dan pencarian korban masih terus berlanjut hingga saat ini. Semoga upaya pencarian ini segera membuahkan hasil dan kedua korban dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kewaspadaan dan keselamatan kerja di daerah rawan bencana.
Kesimpulan
Peristiwa longsor di Blitar yang menelan korban jiwa ini menyoroti pentingnya keselamatan kerja dan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pencegahan bencana di masa mendatang.