Polres Kuningan Perluas Areal Tanam Jagung Hibrida: Ternyata Capai Lebih dari Target Awal!
Polres Kuningan bersama Pemda sukses perluas areal tanam jagung hibrida di Kuningan, melebihi target awal. Simak bagaimana sinergi ini wujudkan ketahanan pangan!

Kepolisian Resor (Polres) Kuningan, Jawa Barat, menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Mereka aktif membantu pemerintah setempat dalam merealisasikan perluasan areal tanam jagung hibrida. Upaya ini difokuskan pada lahan baku sawah (LBS) di Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan.
Inisiatif ini merupakan implementasi langsung dari instruksi Kapolri untuk turut serta dalam program ketahanan pangan di daerah. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program ini. Dukungan penuh datang dari pemerintah desa setempat serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan.
Hebatnya, target awal penanaman jagung hibrida di LBS Desa Windujanten yang semula sekitar 487 hektare, kini telah berhasil diperluas secara signifikan. Luas tanam jagung hibrida di wilayah tersebut kini mencapai 509 hektare. Pencapaian ini menunjukkan efektivitas sinergi antara aparat keamanan dan pemerintah daerah.
Sinergi Lintas Sektor Wujudkan Ketahanan Pangan
Wakil Kepala Polres Kuningan, Kompol Deny Rahmanto, menjelaskan bahwa penambahan areal tanam ini merupakan hasil kerja sama yang solid. Personel dari Polres Kuningan dikerahkan secara langsung untuk mendampingi kelompok tani. Mereka juga aktif mendorong pemanfaatan lahan pertanian agar lebih maksimal dan produktif.
Pendampingan ini tidak hanya sebatas pengawasan, melainkan juga membantu petani memanfaatkan lahan tidur. Lahan yang sudah lama tidak digunakan kini kembali produktif dengan ditanami jagung hibrida. Hal ini mendukung peningkatan kapasitas produksi pangan lokal secara signifikan.
Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, menambahkan bahwa perluasan areal tanam ini adalah strategi pemerintah daerah. Tujuannya jelas, yakni untuk meningkatkan produksi jagung dan mengurangi ketergantungan terhadap impor. Keterlibatan TNI dan Polri sebagai pendamping lapangan sangat vital dalam program ini.
Peningkatan Produktivitas dan Strategi Jangka Panjang
Berdasarkan data tahun 2024, realisasi penanaman jagung di Kabupaten Kuningan telah mencapai 3.512 hektare. Dari luasan tersebut, hasil panen tercatat seluas 3.035 hektare. Total produksi jagung yang berhasil dicapai adalah sebesar 16.617 ton, menunjukkan potensi besar pertanian di Kuningan.
Tingkat produktivitas lahan jagung di Kabupaten Kuningan rata-rata tercatat mencapai 54,75 kuintal per hektare. Angka ini mencerminkan keberhasilan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen. Pemerintah daerah bahkan mengusulkan perluasan tambahan seluas 200 hektare untuk tanam jagung hingga akhir 2025.
Selain bantuan sarana produksi pertanian, penyuluh pertanian dari Diskatan Kuningan juga diterjunkan ke lapangan. Mereka memastikan petani mendapatkan pendampingan teknis yang memadai selama masa tanam. Di Desa Windujanten, sekitar 20 persen dari Dana Desa telah dialokasikan khusus untuk mendukung sektor ketahanan pangan. Dana ini digunakan untuk program penanaman jagung dan komoditas lainnya, termasuk bantuan benih, alat pertanian, dan pompa air, yang telah memberdayakan kembali lahan-lahan tidak produktif.