Polres Simalungun Berikan Layanan Kesehatan untuk Korban Banjir Bandang Parapat
Kepolisian Resor Simalungun memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada warga Parapat yang terdampak banjir bandang, termasuk pemeriksaan kesehatan, obat-obatan, dan edukasi kesehatan.

Banjir bandang menerjang Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (16/3) sore. Akibatnya, banyak warga yang rumahnya terendam dan membutuhkan pertolongan. Polres Simalungun bergerak cepat memberikan respon dengan menerjunkan tim medis untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang terdampak bencana tersebut. Layanan kesehatan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian dan bantuan bagi masyarakat yang tengah kesulitan.
Tim Dokter Kesehatan Polres Simalungun, yang dipimpin oleh dr. Sirovenesia Banjarnahor, langsung terjun ke lokasi bencana di Parapat pada Senin (17/3). Mereka memberikan berbagai pelayanan kesehatan kepada warga yang membutuhkan. Beruntungnya, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat bencana alam tersebut.
Layanan kesehatan yang diberikan meliputi pemeriksaan tekanan darah, pemberian obat-obatan bagi warga yang sakit atau mengalami luka, pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan juga pembagian masker untuk mencegah penyebaran penyakit. Selain itu, tim medis juga memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat tentang pencegahan penyakit pascabanjir dan proses pemulihan kesehatan.
Layanan Kesehatan Komprehensif untuk Korban Banjir
Layanan kesehatan yang diberikan oleh Polres Simalungun sangat membantu warga Parapat yang terdampak banjir. Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk memantau kondisi kesehatan warga pasca bencana, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu. Pemberian obat-obatan dan vitamin juga sangat krusial untuk mencegah dan mengatasi berbagai penyakit yang mungkin muncul akibat kondisi lingkungan pasca banjir yang kurang higienis.
Edukasi kesehatan yang diberikan oleh tim medis juga sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit. Dengan edukasi yang tepat, masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga mereka.
"Pelayanan kesehatan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian dan bantuan bagi masyarakat yang terdampak bencana," kata Kasi Dokter Kesehatan Polres Simalungun dr Sirovenesia Banjarnahor di Parapat, Senin, menekankan pentingnya langkah cepat dan responsif dalam memberikan bantuan kesehatan kepada korban bencana.
Pembersihan Pasca Banjir dan Penanganan Infrastruktur
Tidak hanya memberikan layanan kesehatan, Polres Simalungun juga berkolaborasi dengan Pemkab Simalungun, TNI, dan masyarakat setempat untuk membersihkan dampak banjir bandang. Material berupa batu, pepohonan, dan lumpur yang dibawa oleh banjir bandang dibersihkan dari halaman dan rumah warga, jalan, dan fasilitas umum.
Proses pembersihan melibatkan dua unit alat berat dan mobil pemadam kebakaran untuk menangani material banjir yang cukup banyak. Kerja sama dan gotong royong ini menunjukkan solidaritas yang tinggi dalam menghadapi bencana alam.
Akses jalan di Dusun Sualan Nagori Sibaganding yang sempat tertutup akibat banjir dan longsor kini sudah dapat dilalui kendaraan roda empat, meskipun masih diberlakukan sistem buka tutup untuk memastikan keselamatan pengguna jalan mengingat kondisi jalan yang belum sepenuhnya pulih. Petugas kepolisian tetap siaga di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas dan memberikan bantuan kepada masyarakat.
Imbauan Kepada Masyarakat
Masyarakat yang akan melintas di kawasan Huta Sitahoan diimbau untuk tetap berhati-hati dan mematuhi arahan petugas di lapangan. Keselamatan dan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama dalam penanganan pascabanjir ini. Kerja sama dan kepatuhan masyarakat terhadap arahan petugas sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan pascabencana.
Kejadian banjir bandang di Parapat ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, diharapkan dampak negatif dari bencana dapat diminimalisir dan proses pemulihan dapat berjalan dengan lancar.