Presiden DMDI Berharap Gubernur Jambi Pemersatu Rumpun Melayu Indonesia
Presiden DMDI, Tun Seri Setia Mohd. Ali Rustam, meminta Gubernur Jambi, Al Haris, untuk mempersatukan rumpun Melayu di Indonesia, mengingat besarnya jumlah dan sebaran rumpun Melayu di dunia.

Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), Tun Seri Setia Mohd. Ali Rustam, menyerukan Gubernur Jambi, Al Haris, untuk berperan sebagai pemersatu rumpun Melayu di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan pada acara pengukuhan pengurus DMDI Provinsi Jambi di rumah dinas gubernur, Senin (12/5), di Jambi. Pengukuhan ini menandai langkah penting dalam memperkuat jaringan dan kerja sama antar rumpun Melayu di Indonesia dan internasional.
Dalam sambutannya, Presiden DMDI menekankan pentingnya peran aktif DMDI dalam memajukan budaya dan identitas Melayu. Beliau menyampaikan bahwa rumpun Melayu tersebar luas di dunia, mencapai 350 juta jiwa di 23 negara, termasuk di Afrika Selatan, Selandia Baru, dan Oceania. Jumlah yang signifikan ini menunjukkan potensi besar yang dapat digali dan disatukan untuk kemajuan bersama.
Acara pengukuhan ini diharapkan bukan hanya seremonial belaka, melainkan sebagai momentum untuk meningkatkan kontribusi DMDI bagi perkembangan masyarakat Melayu di Provinsi Jambi. Provinsi Jambi sendiri telah aktif berpartisipasi dalam DMDI sejak tahun 2000. Presiden DMDI juga mendorong Gubernur Jambi untuk mengunjungi Malaka guna mempelajari lebih dalam tentang budaya Melayu di sana, mengingat kemiripan budaya Melayu antara Indonesia dan Malaysia.
Pentingnya Peran DMDI dalam Pemersatu Rumpun Melayu
Ketua DMDI Indonesia, Said Aldi Al Idrus, menyampaikan bahwa terbentuknya himpunan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan positif dan mendorong kemajuan DMDI di kancah internasional. Ia melihat Provinsi Jambi sebagai daerah dengan potensi besar, mengingat masyarakat Melayu Jambi dikenal kaya akan ide dan gagasan. Presiden DMDI menginisiasi pembuatan Memorandum of Understanding (MOU) untuk membantu masyarakat Melayu membangun sinergi, dan memastikan manfaat DMDI dapat dirasakan secara luas.
Gubernur Jambi, Al Haris, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden DMDI dalam acara pelantikan tersebut. Ia menekankan komitmennya untuk menjalin kolaborasi dan sinergi dalam rangka memperkuat peran DMDI dalam melestarikan warisan budaya Melayu dan memperkokoh semangat keislaman. Hal ini akan diwujudkan melalui upaya membangun kemandirian umat dan pengembangan sumber daya manusia untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Gubernur Al Haris juga menambahkan bahwa amanah baru ini akan dijalankan dengan sebaik-baiknya. Ia berharap pengurus yang baru dilantik dapat melahirkan gagasan inovatif dan program kerja yang selaras dengan program pemerintah. Hal ini penting untuk mengoptimalkan peran budaya Melayu dan Islam dalam mendorong pembangunan daerah. Pemerintah Provinsi Jambi sendiri telah berupaya melestarikan budaya Melayu melalui pembentukan Lembaga Adat Melayu (LAM) di setiap kabupaten/kota.
Upaya Pelestarian Budaya Melayu di Jambi
Pemerintah Provinsi Jambi telah mengambil langkah konkrit dalam pelestarian budaya Melayu melalui pembentukan Lembaga Adat Melayu (LAM) di setiap kabupaten/kota. LAM berperan penting sebagai mitra pemerintah dalam pembinaan dan penegakan aturan adat, serta berkolaborasi dalam perencanaan program pembangunan yang selaras dengan nilai-nilai masyarakat. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya Melayu.
Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi dan peran pentingnya, Gubernur Jambi, Al Haris, dianugerahi gelar Tun Perak oleh Presiden DMDI, Tun Seri Setia Dr. H. Mohd. Ali Rustam. Sementara itu, LAM Provinsi Jambi memberikan tanda kehormatan kepada Presiden DMDI dan Ketua DMDI Indonesia berupa lacak (kain penutup kepala) dan keris, sebagai simbol adat istiadat Provinsi Jambi.
Acara pengukuhan pengurus DMDI Provinsi Jambi ini menjadi tonggak penting dalam upaya mempersatukan dan memajukan rumpun Melayu di Indonesia. Kerja sama antara pemerintah daerah, DMDI, dan LAM diharapkan dapat menghasilkan program-program yang efektif dalam melestarikan budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Melayu.