Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Pariaman Kembali Berjalan, Disambut Positif Orang Tua Siswa
Program Makan Bergizi Gratis di Pariaman kembali aktif setelah sempat terhenti, disambut positif orang tua siswa karena mengurangi pengeluaran dan beban mereka.
![Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Pariaman Kembali Berjalan, Disambut Positif Orang Tua Siswa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230217.094-program-makan-bergizi-gratis-mbg-pariaman-kembali-berjalan-disambut-positif-orang-tua-siswa-1.jpg)
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pariaman, Sumatera Barat, kembali berjalan setelah sempat terhenti selama dua pekan. Berita baik ini disambut positif oleh orang tua siswa, terutama karena membantu meringankan beban keuangan keluarga. Keputusan ini diambil setelah pemerintah kota menemukan solusi atas kendala sebelumnya, yaitu tingginya volume sampah akibat penggunaan wadah makanan sekali pakai.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman, Riky Falantino, menjelaskan bahwa orang tua siswa sangat antusias dengan berlanjutnya program ini. Hal ini karena MBG mengurangi pengeluaran mereka untuk jajan anak di sekolah. Sebelumnya, pengeluaran untuk jajan anak SD berkisar Rp5.000 - Rp10.000 per hari, SMP Rp15.000 - Rp20.000, dan SMA Rp25.000 - Rp30.000.
Dengan adanya MBG, beban tersebut berkurang. Estimasi pengeluaran jajan kini diperkirakan menjadi sekitar Rp5.000 untuk siswa SD, Rp10.000 untuk SMP, dan Rp15.000 untuk SMA. Selain meringankan biaya, program ini juga menghemat waktu orang tua yang sebelumnya harus mengantar makanan siang ke sekolah.
Meskipun saat ini baru 3.476 siswa dari total 12.600 siswa yang mendapatkan manfaat MBG (karena program masih dalam tahap uji coba), antusiasme tinggi terlihat dari banyak sekolah yang telah menanyakan kapan program ini akan diterapkan di sekolah mereka. Saat ini baru 16 sekolah yang telah tercakup dalam program MBG.
Pemerintah Kota Pariaman berkomitmen untuk memperluas cakupan MBG agar seluruh siswa di Pariaman dapat merasakan manfaatnya. Solusi atas masalah sampah yang sempat menghentikan program MBG juga telah ditemukan. Kini, pemerintah menggunakan dua jenis wadah makanan, yaitu wadah stainless steel dan wadah plastik khusus makanan, sementara menunggu ketersediaan wadah antikarat yang lebih banyak.
Salah seorang orang tua siswa, Junaidi, menyampaikan rasa terima kasihnya atas terlaksananya kembali program MBG. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya keluarga dengan ekonomi kelas bawah.
Kesimpulannya, kembalinya program MBG di Kota Pariaman disambut baik oleh orang tua siswa. Program ini terbukti efektif meringankan beban ekonomi keluarga dan memberikan solusi praktis bagi siswa dan orang tua. Upaya pemerintah kota dalam mengatasi kendala dan memperluas cakupan program ini patut diapresiasi.