Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Bali Sepi Peminat, Dinkes Cari Solusi
Dinas Kesehatan Bali mengevaluasi program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang minim peminat, dan kini mengubah skema agar lebih banyak warga memanfaatkan layanan tersebut.

Denpasar, 20 Maret 2025 - Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang diluncurkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali sejak 10 Februari 2025 ternyata belum mendapatkan animo masyarakat yang tinggi. Hingga saat ini, baru sekitar 4.000 orang yang memanfaatkan program yang tersedia di 125 puskesmas se-Bali ini. Hal ini membuat Dinkes Bali melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencari akar permasalahan dan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Kepala Dinkes Bali, I Nyoman Gede Anom, mengungkapkan beberapa kemungkinan penyebab rendahnya minat masyarakat. "Sosialisasi sudah gencar dilakukan," ujar Anom, "Namun, kemungkinan besar masyarakat sudah melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan swasta. Atau mungkin juga ada yang takut untuk memeriksakan diri." Rendahnya angka partisipasi ini menjadi tantangan bagi Dinkes Bali untuk mencapai target 80 persen dari total penduduk Bali (4,4 juta jiwa) hingga akhir tahun 2025.
Program PKG awalnya dirancang sebagai hadiah ulang tahun bagi warga Bali. Namun, strategi ini terbukti kurang efektif. Oleh karena itu, Dinkes Bali mengubah skema program. Kini, masyarakat dapat memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis kapan saja tanpa harus menunggu hari ulang tahun mereka. "Di Bali, peminatnya tidak terlalu banyak, makanya sekarang sudah berubah. Tidak perlu menunggu ulang tahun, silakan datang ke puskesmas dan diperiksa," jelas Anom.
Evaluasi dan Strategi Peningkatan Partisipasi
Dinkes Bali kini tengah fokus pada evaluasi program PKG. Selain rendahnya minat masyarakat, Anom mengakui belum memetakan daerah mana yang paling membutuhkan dorongan partisipasi. Data yang lebih rinci mengenai distribusi peserta PKG di berbagai kabupaten/kota di Bali masih perlu dihimpun dan dianalisis. Informasi ini akan menjadi dasar untuk strategi yang lebih terarah dalam mensosialisasikan program ini.
Dengan perubahan skema, diharapkan target 80 persen partisipasi dapat tercapai. Masyarakat Bali, maupun warga Indonesia yang sedang berada di Bali, dapat langsung mengunjungi puskesmas terdekat dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau mendaftar daring melalui aplikasi Satu Sehat. Proses pemeriksaan sendiri tergolong singkat, hanya membutuhkan waktu enam hingga 21 menit, tergantung usia dan jenis pemeriksaan.
Pemeriksaan kesehatan meliputi enam hingga 21 pemeriksaan sederhana sesuai usia. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing individu. Jika ditemukan masalah kesehatan, tim medis di puskesmas akan memberikan tindakan dan pengobatan yang diperlukan. Hal ini menekankan aspek preventif dan kuratif dari program PKG.
Meningkatkan Akses dan Sosialisasi
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, Dinkes Bali berencana untuk memperkuat sosialisasi program PKG melalui berbagai media. Selain itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan aksesibilitas layanan, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan mobilitas. Kerja sama dengan berbagai pihak, seperti tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, juga akan dimaksimalkan untuk menyebarkan informasi mengenai program ini.
Dinkes Bali juga akan melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas strategi yang diterapkan. Data dan masukan dari masyarakat akan digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan program PKG agar lebih efektif dan bermanfaat bagi masyarakat Bali. Harapannya, dengan berbagai upaya ini, program PKG dapat lebih optimal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Bali.
"Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan program ini sebaik-baiknya. Pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit," tutup Anom.