Ratusan Siswa SMA di Sulsel Tak Terdaftar PDSS, Terancam Gagal Kuliah
DPRD Sulsel menemukan ratusan siswa SMA di Makassar dan daerah lain tidak terdaftar di PDSS, sehingga terancam gagal mendaftar kuliah lewat jalur SNBP; upaya solusi sedang dilakukan.
![Ratusan Siswa SMA di Sulsel Tak Terdaftar PDSS, Terancam Gagal Kuliah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220108.904-ratusan-siswa-sma-di-sulsel-tak-terdaftar-pdss-terancam-gagal-kuliah-1.jpeg)
Makassar, 5 Februari 2025 - Anggota Komisi E DPRD Sulawesi Selatan menemukan fakta mengejutkan: ratusan siswa SMA negeri dan sederajat di Sulawesi Selatan tidak terdaftar dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Temuan ini berdampak serius, karena siswa-siswa tersebut terancam gagal mendaftar kuliah melalui jalur Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).
Temuan ini mengemuka setelah orang tua siswa mengadu ke Dinas Pendidikan Sulsel terkait kegagalan pendaftaran kuliah anak-anak mereka. Komisi E DPRD Sulsel langsung turun tangan menyelidiki masalah ini. Anggota Komisi E, Mahmud, mengungkapkan bahwa di Kota Makassar saja, tiga sekolah terdampak, yaitu SMA Negeri 17, SMK Negeri 1, dan SMK Negeri 2. Di luar Makassar, permasalahan serupa ditemukan di 38 SMA/sederajat di seluruh Sulawesi Selatan.
Dampak Serius bagi Siswa
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran besar, karena berdampak langsung pada masa depan pendidikan ratusan siswa. Mahmud menekankan pentingnya segera mencari solusi, mengingat pendidikan tinggi merupakan hak setiap warga negara. DPRD Sulsel berjanji akan memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai pertanggungjawaban dan mencari solusi.
"Kejadian ini tidak boleh dibiarkan. Kita akan segera memanggil pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini dan memastikan kejadian serupa tidak terulang," tegas Mahmud. DPRD Sulsel, Dinas Pendidikan Sulsel, dan Pemprov Sulsel saat ini tengah berupaya mencari solusi terbaik bagi para siswa yang terdampak.
Upaya Penyelesaian dan Respons Pemerintah
Pemprov Sulsel telah mengirimkan surat kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait permasalahan ini. Pihak kementerian memberikan respons positif dan menyatakan kesiapan untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Mahmud menambahkan bahwa masalah ini bukan hanya terjadi di Sulawesi Selatan, tetapi juga di beberapa daerah lain di Indonesia.
"Melalui Sekda Pemprov Sulsel, telah dikirimkan surat kepada Kementerian Pendidikan, dan sudah ada responsnya bahwa mereka akan dilayani. Kejadian ini tidak hanya di Sulsel, tapi daerah lain secara nasional juga ada kejadian sama," jelasnya.
Penjelasan Pihak Sekolah
Kepala SMA Negeri 17 Makassar, Abu Hanafi, mengakui adanya kelalaian dalam proses penginputan data siswa ke sistem PDSS. Kelalaian tersebut terjadi pada periode 6-31 Januari 2025, disebabkan oleh kendala teknis dan kesalahan operator dalam memilah nilai rapor siswa secara manual. Batas akhir pengunggahan data yang jatuh pada pukul 04.00 WITA, luput dari perhatian operator.
"Itu dari rapor peserta eligible karena dibagi semester satu sampai dengan semester lima. Itu pada hari Jumat, 31 Januari 2025, mereka (operator) tidak sadar bahwa batas akhir penginputan hanya sampai pukul 04.00 WITA," kata Abu Hanafi.
Meskipun demikian, SMA Negeri 17 Makassar berupaya keras untuk menyelesaikan masalah ini. Sebanyak 145 siswa dari sekolah tersebut terdaftar dalam jalur SNBP, dan pihak sekolah terus berupaya agar data mereka dapat diterima dan diproses oleh sistem PDSS. Saat ini, mereka masih menunggu akses ke sistem PDSS kembali dibuka.
"Untuk jumlah siswa dari 10 kelas sebanyak 360 siswa, dan jalur ini ada 145 kelas IPA dan IPS, sisa upload (unggah) nilai, kita tunggu karena kemarin aksesnya tertutup. Soal hasilnya ke depan kita tunggu, yang jelas sudah kami upayakan masuk ke aksesnya dan diterima nilainya," tambahnya.
Kesimpulan
Permasalahan ratusan siswa SMA di Sulawesi Selatan yang tidak terdaftar di PDSS menjadi sorotan dan membutuhkan penanganan serius dari berbagai pihak. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya ketelitian dan manajemen data yang baik dalam sistem pendidikan. Semoga solusi segera ditemukan agar para siswa tidak kehilangan kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.