Disdik Lampung Berjuang agar Ratusan Siswa Ikut SNBP
Dinas Pendidikan Lampung berupaya keras agar ratusan siswa dari dua sekolah yang mengalami kendala PPDS dapat mengikuti SNBP 2024, dengan koordinasi intensif dengan Kemendikbud dan rencana perbaikan sistem untuk masa mendatang.

Bandarlampung, 11 Februari 2024 - Ratusan siswa di Provinsi Lampung terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024. Hal ini disebabkan oleh kendala teknis pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PPDS) di dua sekolah, yaitu SMA Pelita Bangsa Kota Bandarlampung dan SMA Negeri 1 Sumber Rejo Kabupaten Tanggamus. Namun, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Lampung bergerak cepat untuk memastikan para siswa tetap dapat berpartisipasi dalam seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Upaya Maksimal Disdik Lampung
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, menyatakan komitmen penuh untuk membantu para siswa yang terdampak. "Kami terus berupaya maksimal. Masih ada waktu sebelum pengumuman pada 8 Maret mendatang," tegasnya. Pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan tim pusat, termasuk Unit Pelaksanaan Tugas (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Koordinasi ini bertujuan untuk mencari solusi agar data siswa dapat diperbaiki dan divalidasi sebelum batas waktu pendaftaran SNBP.
"Mereka mengakui masalah ini dan siap membantu," tambah Thomas Amirico mengenai respon tim pusat. Harapannya, langkah-langkah yang dilakukan dapat menyelesaikan masalah dan memperbarui data siswa sebelum 8 Maret, sehingga mereka dapat mengikuti SNBP.
Penyebab Masalah dan Langkah Antisipasi
Thomas Amirico menjelaskan bahwa masalah tersebut berawal dari kesalahan input data di kedua sekolah. "Masalahnya adalah saat input data terjadi masalah pada sistem, sehingga data mereka tidak bisa masuk dan dianggap gagal," jelasnya. Akibatnya, sekitar seratus siswa terancam kehilangan kesempatan mengikuti SNBP. Disdik Lampung telah memanggil pihak sekolah untuk membahas masalah ini.
Sebagai langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, Disdik Lampung berencana menerbitkan surat edaran kepada seluruh sekolah. "Ke depannya, kami akan memastikan hal seperti ini tidak terulang. Kami akan membuat edaran sebagai pengingat bagi masing-masing sekolah agar tidak lalai dalam menginput data," kata Thomas Amirico. Pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan dan monitoring proses input data SNBP di tahun-tahun mendatang.
Komitmen dan Harapan
Thomas Amirico menekankan keseriusan Disdik Lampung dalam menangani masalah ini. "Masalah ini jadi koreksi bagi sekolah dan kami juga. Ke depannya, monitoring akan lebih ketat. Jika terulang, mohon maaf, mereka mungkin tidak mampu melaksanakan tugas di sekolah itu. Jadi ini adalah pembelajaran agar semua kegiatan di sekolah ditangani dengan serius dan baik," tegasnya. Ia berharap upaya yang dilakukan dapat membuahkan hasil dan ratusan siswa tersebut dapat mengikuti SNBP.
Disdik Lampung berkomitmen untuk memastikan setiap siswa memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan tinggi. Kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak untuk meningkatkan kualitas pengelolaan data dan memastikan proses seleksi SNBP berjalan lancar dan adil bagi seluruh peserta.
Kesimpulan
Kasus kendala PPDS yang dialami dua sekolah di Lampung menyoroti pentingnya akurasi dan ketepatan dalam pengelolaan data pendidikan. Upaya maksimal dari Disdik Lampung dan kerjasama dengan Kemendikbud diharapkan dapat memberikan solusi terbaik bagi ratusan siswa yang terdampak. Kejadian ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan sistem dan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.