Ribuan Pengemudi Angkutan di Jateng Cek Kesehatan Gratis, Lima Terindikasi TBC
Ribuan pengemudi Elf di Jawa Tengah mengikuti cek kesehatan gratis, yang menemukan lima kasus terindikasi tuberkulosis (TBC), mendorong skrining kesehatan keluarga dan upaya pencegahan lebih lanjut.

Semarang, 27 April 2024 - Ribuan pengemudi angkutan umum, khususnya anggota Komunitas Driver Elf Mania Indonesia (KDEMI), mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Jawa Tengah. Kegiatan ini bertepatan dengan Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) Ke-5 KDEMI di Magelang. Program pemeriksaan kesehatan massal ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan melibatkan berbagai pihak, termasuk relawan kesehatan dan instansi terkait. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi para pengemudi dan mendeteksi dini berbagai penyakit.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, turut hadir dalam acara tersebut dan memberikan apresiasi kepada KDEMI atas partisipasinya. Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin, menekankan pentingnya program kesehatan masyarakat yang berkolaborasi dengan berbagai komunitas. Ia juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk menindaklanjuti temuan kasus kesehatan yang terdeteksi selama pemeriksaan.
Hasil pemeriksaan kesehatan mengejutkan. Dari ribuan pengemudi yang mengikuti CKG, ditemukan lima orang yang terindikasi mengidap tuberkulosis (TBC). Penemuan ini menjadi perhatian serius pemerintah dan pihak terkait, karena TBC merupakan penyakit menular yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Langkah cepat dan tepat pun segera dilakukan untuk menangani kasus ini.
Penanganan Kasus TBC dan Skrining Keluarga
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah langsung mengambil tindakan atas temuan lima kasus terindikasi TBC. "Ini harus segera ditindaklanjuti. Kelima orang ini akan kami obati hingga tuntas selama enam bulan. Ini bagian dari tugas kita dalam menyelamatkan masyarakat," tegas Gus Yasin. Tidak hanya pengobatan bagi yang terindikasi, skrining kesehatan juga akan dilakukan kepada seluruh anggota keluarga dari para pengemudi yang terindikasi terpapar TBC. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.
Gus Yasin menambahkan, "Kalau ada satu yang terpapar, maka seluruh keluarga harus diskrining. Penyakit ini tidak bisa dibiarkan karena bisa membahayakan, tidak hanya penderitanya tapi juga lingkungan sekitar." Langkah antisipatif ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani kasus TBC dan melindungi masyarakat dari ancaman penyakit menular.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Kusminar, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan puskesmas setempat untuk melakukan skrining keluarga. Koordinasi juga dilakukan dengan provinsi lain karena KDEMI merupakan organisasi yang tersebar di enam provinsi. Kerjasama antar instansi dan daerah ini menjadi kunci keberhasilan dalam menangani masalah kesehatan yang bersifat lintas wilayah.
Dukungan Pemerintah dan Apresiasi kepada KDEMI
Selain cek kesehatan gratis, kegiatan Kopdarnas KDEMI juga diisi dengan berbagai program lain, seperti layanan dokter spesialis keliling (Speling). Program Speling diharapkan dapat menjadi gerakan yang masif di seluruh Jawa Tengah untuk mempercepat deteksi dini berbagai penyakit menular. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memberikan berbagai bantuan kepada anggota KDEMI, seperti santunan jaminan kematian, jaminan hari tua, santunan kecelakaan kerja, bantuan tabungan dari Bank Jateng, dan paket sembako dari Baznas Jateng.
Ketua Pembina KDEMI, Andi Ramadan, menyampaikan rasa syukur atas dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ia menegaskan kesiapan KDEMI untuk mendukung program pemerintah ke depan. "Kami sangat berbahagia bisa didukung penuh oleh Pak Taj Yasin. Komunitas kami tersebar di enam provinsi dengan anggota mencapai 15 ribu. Ke depan, kami ingin terus bersinergi, berkontribusi untuk kesejahteraan anggota dan mendukung pembangunan," ujar Andi.
Kopdarnas KDEMI dihadiri sekitar 1.500 anggota dari berbagai daerah di enam provinsi. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan para pengemudi, tetapi juga memperkuat sinergi antara pemerintah dan komunitas dalam pembangunan Jawa Tengah.
Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pengemudi angkutan umum. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, diharapkan penyebaran penyakit menular seperti TBC dapat dicegah dan kesehatan masyarakat dapat terjaga.