Rp33,16 Miliar Dana Desa Agam Dukung Ketahanan Pangan 2025
Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengalokasikan Rp33,16 miliar Dana Desa untuk program ketahanan pangan pada tahun 2025, mencakup pembangunan irigasi, bantuan bibit, dan pemberdayaan masyarakat di 92 nagari.

Kabupaten Agam, Sumatera Barat, akan menggelontorkan dana yang cukup signifikan untuk mendukung ketahanan pangan di tahun 2025. Sebesar Rp33,16 miliar dari Dana Desa telah disiapkan untuk program ini. Angka ini merupakan 20 persen dari total Dana Desa tahun 2025 yang mencapai Rp100,93 miliar.
Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari (DPMN) Kabupaten Agam, Handria Asmi, dana tersebut akan disalurkan ke 92 nagari di 16 kecamatan di Agam. Pendampingnya, Eko Purwanto dari Bidang Bina Keuangan dan Kekayaan Nagari DPMN Kabupaten Agam, turut menjelaskan rinciannya di Lubuk Basung, Selasa lalu.
Penggunaan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan
Alokasi dana sebesar Rp33,16 miliar ini akan difokuskan pada beberapa sektor penting. Pembangunan infrastruktur irigasi menjadi prioritas, guna menjamin ketersediaan air untuk pertanian. Selain itu, bantuan bibit pertanian dan pengembangan peternakan juga akan mendapatkan suntikan dana. Program pemberdayaan masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan juga akan dijalankan.
Payung Hukum dan Regulasi
Penggunaan dana ini sepenuhnya berpedoman pada regulasi yang berlaku. Peraturan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pedoman Kegiatan Ketahanan Pangan menjadi acuan utama. Peraturan ini diperkuat oleh Permen PDTT Nomor 7 Tahun 2023 tentang Prioritas Dana Desa, yang secara spesifik mengatur penggunaan Dana Desa untuk program ketahanan pangan.
Besaran Dana Desa per Nagari
Jumlah Dana Desa yang diterima setiap nagari bervariasi. Besarannya ditentukan oleh beberapa faktor seperti jumlah penduduk, luas wilayah, tingkat kemiskinan, dan kesulitan geografis. Sebagai contoh, Nagari Parik Panjang di Kecamatan Matur menerima alokasi sebesar Rp653 juta, sedangkan Nagari Lubuk Basung di Kecamatan Lubuk Basung menerima alokasi terbesar, yakni Rp2,73 miliar. Pembagian ini mengacu pada Permendes PDTT Nomor 108 Tahun 2024 tentang Pengalokasian Dana Desa.
Kesimpulan
Dengan alokasi Rp33,16 miliar dari Dana Desa, Kabupaten Agam menunjukkan komitmen serius dalam penguatan ketahanan pangan. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian, kesejahteraan masyarakat, dan ketahanan pangan daerah secara keseluruhan di tahun 2025. Transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran dan penggunaan dana ini sangat penting untuk memastikan efektivitas program.