Semeru Erupsi: Letusan 500 Meter, Status Waspada Tetap Berlaku
Gunung Semeru di Jawa Timur erupsi Senin malam dengan letusan mencapai 500 meter di atas puncak, meningkatkan kewaspadaan dan himbauan bagi masyarakat sekitar.

Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Senin malam, 17 Februari 2024, pukul 20.21 WIB, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang ini mengalami erupsi dengan letusan spektakuler. Kolom abu vulkanik teramati mencapai ketinggian sekitar 500 meter di atas puncak, atau setinggi 4.176 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan bahwa kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal terlihat mengarah ke timur laut. Erupsi terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 122 detik. Data mencatat setidaknya 15 kali erupsi terjadi sepanjang hari Senin, mulai pukul 01.25 WIB hingga pukul 20.21 WIB. Sayangnya, 14 erupsi sebelumnya tidak teramati secara visual karena tertutup kabut.
Rekomendasi PVMBG dan Status Waspada
Meskipun aktivitas vulkanik terjadi, status Gunung Semeru masih berada pada level Waspada. Namun, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan beberapa rekomendasi penting demi keselamatan masyarakat. Aktivitas apa pun dilarang di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak juga sangat berbahaya karena risiko lontaran batu pijar.
Potensi Bahaya dan Kesiapsiagaan
Masyarakat di sekitar Gunung Semeru perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak gunung, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Potensi lahar juga perlu diwaspadai di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir risiko bencana.
PVMBG terus memantau aktivitas Gunung Semeru dan akan memberikan informasi terbaru jika terjadi perkembangan signifikan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Informasi resmi dari PVMBG dan BPBD setempat menjadi sumber informasi yang terpercaya dan harus diprioritaskan.
Kesimpulan
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Senin malam menjadi pengingat akan potensi bahaya gunung berapi aktif. Status Waspada yang masih berlaku menekankan pentingnya kepatuhan masyarakat terhadap rekomendasi PVMBG untuk menjaga keselamatan. Pemantauan dan kesiapsiagaan terus dilakukan untuk menghadapi potensi ancaman erupsi selanjutnya.