Sertifikasi Mutu: Kunci UMKM Kuliner Indonesia Go Global
Menteri UMKM dorong sertifikasi dan standardisasi mutu bagi UMKM kuliner untuk meningkatkan daya saing di pasar domestik dan internasional, ditandai dengan potensi ekspor yang signifikan dan pertumbuhan industri makanan dan minuman.

Jakarta, 11 Mei 2025 - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menekankan pentingnya sertifikasi dan standardisasi mutu bagi pelaku UMKM kuliner Indonesia. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada penutupan Chef Expo 2025 di Jakarta, Sabtu (10/5). Menurut Menteri Maman, keberhasilan UMKM kuliner di pasar domestik maupun internasional tak lagi hanya bergantung pada resep warisan turun-temurun. UMKM perlu beradaptasi dengan standar mutu global untuk meraih daya saing yang lebih tinggi.
Maman menjelaskan bahwa untuk naik kelas dan bersaing secara global, pengusaha kuliner harus mengadopsi standar mutu yang jelas dan memperoleh sertifikasi keamanan pangan. Beberapa sertifikasi penting yang disinggung meliputi Sertifikat Pemenuhan Komitmen Produksi Pangan Olahan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), sertifikasi Halal, izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), dan sertifikasi lainnya. Dengan sertifikasi tersebut, UMKM kuliner dapat menjamin kualitas dan keamanan produknya, sehingga lebih dipercaya oleh konsumen baik di dalam maupun luar negeri.
Kementerian UMKM sendiri telah aktif mendorong berbagai program untuk mendukung transformasi UMKM kuliner. Program-program tersebut meliputi pelatihan, sosialisasi, pendampingan, fasilitasi sertifikasi, dan akses pembiayaan. Tujuannya adalah untuk membantu para pelaku usaha kuliner agar lebih adaptif dan kompetitif dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Bahkan, Kementerian UMKM telah melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan pihak Kepolisian untuk membina UMKM dalam hal sertifikasi, menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam mendukung kemajuan UMKM kuliner.
Peningkatan Mutu dan Potensi Ekspor
Menteri Maman juga menyoroti potensi besar pasar produk pangan berkualitas, seiring dengan meningkatnya tren gaya hidup sehat di masyarakat. Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan nilai ekspor industri makanan dan minuman Indonesia mencapai 3,78 miliar dolar AS atau 21,36 persen dari total ekspor non-migas. Angka ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh sektor ini untuk berkontribusi pada perekonomian nasional.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan I tahun 2025 juga menunjukkan pertumbuhan positif pada industri makanan dan minuman. Industri ini mencatat pertumbuhan tertinggi di antara sektor pengolahan, yakni sebesar 0,42 persen (year-on-year). Pertumbuhan ini semakin memperkuat posisi sektor makanan dan minuman sebagai sektor andalan perekonomian Indonesia.
Lebih lanjut, sektor usaha penyediaan makanan dan minuman di Indonesia telah mencapai 4,85 juta unit usaha dan menyerap sekitar 9,80 juta tenaga kerja. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sektor ini bagi penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan peningkatan mutu dan sertifikasi, sektor ini berpotensi untuk tumbuh lebih pesat lagi.
Chef Expo 2025: Kolaborasi dan Inovasi
Menteri Maman juga menekankan bahwa Chef Expo 2025 bukan hanya sekadar perayaan dunia boga, tetapi juga wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi, inovasi, dan pemberdayaan UMKM kuliner. Acara ini menjadi platform bagi para pelaku UMKM untuk memperluas jaringan, meningkatkan kualitas produk, dan memperkenalkan produknya kepada pasar yang lebih luas.
Maman mengajak para chef untuk berperan sebagai brand ambassador produk UMKM kuliner. Para chef diharapkan dapat mempromosikan dan mengangkat produk-produk lokal berkualitas tinggi ke panggung dunia. Dengan demikian, cita rasa kuliner Indonesia dapat dinikmati dan diapresiasi oleh masyarakat global.
Dengan demikian, sertifikasi dan standardisasi mutu menjadi kunci utama bagi UMKM kuliner Indonesia untuk bersaing di pasar global. Dukungan pemerintah melalui berbagai program dan inisiatif, dipadukan dengan peran aktif para pelaku usaha dan chef, akan mendorong kemajuan dan pertumbuhan sektor ini. Potensi ekspor yang besar dan pertumbuhan industri makanan dan minuman yang positif menjadi bukti nyata peluang yang menjanjikan bagi UMKM kuliner Indonesia untuk go global.