Siswa SMA 7 Cirebon Dapat Perpanjangan Pendaftaran SNBP 2025
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin memastikan siswa SMA 7 Cirebon mendapat perpanjangan waktu pendaftaran SNBP 2025 setelah adanya keterlambatan finalisasi data PDSS oleh sekolah.
![Siswa SMA 7 Cirebon Dapat Perpanjangan Pendaftaran SNBP 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/110036.869-siswa-sma-7-cirebon-dapat-perpanjangan-pendaftaran-snbp-2025-1.jpg)
Perpanjangan Pendaftaran SNBP untuk SMA 7 Cirebon
Para siswa kelas 12 SMA Negeri 7 Cirebon akhirnya bisa bernapas lega. Setelah sebelumnya sempat terkendala dalam pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, mereka kini mendapatkan kesempatan untuk mendaftar lewat jalur prestasi tersebut. Hal ini berkat adanya perpanjangan waktu finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang difasilitasi langsung oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin.
Keterlambatan finalisasi PDSS oleh pihak sekolah sempat membuat para siswa SMA Negeri 7 Cirebon tidak dapat mendaftar SNBP. Pj Gubernur Bey Machmudin langsung berkomunikasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) untuk mencari solusi. Berkat komunikasi intensif tersebut, solusi berupa perpanjangan waktu pendaftaran pun akhirnya didapatkan.
Upaya Pemerintah Daerah Jabar
"Kami sudah fasilitasi, informasinya akan dibuka dalam dua hari ini," ujar Bey saat dikonfirmasi di Bandung, Rabu (5/2). Ia juga memastikan telah berkomunikasi langsung dengan Wakil Menteri Pendidikan untuk memastikan para siswa mendapatkan kesempatan mendaftar, meskipun ada keterlambatan yang bukan kesalahan mereka.
Pj Gubernur Bey Machmudin menekankan pentingnya mencegah kejadian serupa terulang kembali. Ia menyatakan bahwa kelalaian sekolah dalam hal ini merugikan siswa yang berhak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). "Di Jawa Barat terlapor baru Cirebon, sementara di Cirebon. Itu karena faktor kelalaian sekolah dan ke depannya tidak terulang lagi. Harusnya sekolah mengingatkan dan jangan sampai terjadi kelalaian, karena seperti ini siswa dirugikan," tegasnya.
Klarifikasi dan Imbauan dari Dinas Pendidikan Jabar
Deden Saepul Hidayat, Plh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, menyatakan telah menugaskan kepala cabang dinas setempat untuk mengklarifikasi kejadian di SMAN 7 Cirebon. Pihak sekolah telah pergi ke Jakarta untuk meminta dibukanya kembali finalisasi data. Deden memastikan hingga saat ini baru SMAN 7 Cirebon yang mengalami masalah serupa, dan berharap tidak ada kasus serupa di sekolah lain.
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan oleh kelalaian operator sekolah dalam mengisi data PDSS yang seharusnya sudah rampung pada 31 Januari 2025. Deden juga memberikan imbauan kepada para siswa dan orang tua agar tidak khawatir, karena pihak sekolah dan pemerintah daerah berupaya untuk menyelesaikan masalah ini.
Kebijakan SNPMB 2025 dan Finalisasi PDSS
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 telah memberikan kesempatan kepada 373 sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi PDSS. Kesempatan ini diberikan khusus bagi sekolah yang telah melengkapi data siswa yang memenuhi syarat (eligible), seperti melengkapi nilai siswa dalam 5 semester, tetapi belum melakukan finalisasi.
Sekolah-sekolah tersebut dapat dibantu dengan mengirimkan dokumen pernyataan surat kuasa kepada Panitia SNPMB. Dokumen tersebut harus berisi identitas sekolah dan pernyataan bahwa pengisian PDSS telah lengkap, hanya tinggal finalisasi akhir, serta menyertakan kuasa kepada Panitia SNPMB untuk melakukan finalisasi akhir. Sekolah juga bertanggung jawab penuh atas dampak dari proses ini.
Kesimpulan
Kasus keterlambatan finalisasi data PDSS di SMA Negeri 7 Cirebon menjadi sorotan dan pelajaran berharga bagi semua pihak. Kejadian ini menunjukkan pentingnya koordinasi dan ketelitian dalam proses administrasi pendidikan, agar tidak merugikan siswa yang berhak mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri melalui jalur SNBP. Semoga solusi yang diberikan dapat menjadi jalan keluar bagi siswa SMA Negeri 7 Cirebon dan menjadi pembelajaran berharga bagi sekolah-sekolah lain di Jawa Barat.