20 Sekolah di Sumsel Sukses Daftarkan Siswa SNBP 2025 Setelah Perpanjangan Waktu
Berkat koordinasi intensif dan perpanjangan waktu pendaftaran, 20 sekolah di Sumatera Selatan akhirnya berhasil mendaftarkan siswa mereka ke PDSS untuk mengikuti SNBP 2025, mengatasi kendala sistem dan manajemen waktu.
![20 Sekolah di Sumsel Sukses Daftarkan Siswa SNBP 2025 Setelah Perpanjangan Waktu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/13/150038.572-20-sekolah-di-sumsel-sukses-daftarkan-siswa-snbp-2025-setelah-perpanjangan-waktu-1.jpeg)
Palembang, 13 Februari 2025 - Kabar baik datang dari Sumatera Selatan (Sumsel)! Sebanyak 20 sekolah berhasil mendaftarkan siswa mereka ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Ini merupakan pencapaian signifikan setelah sebelumnya hampir gagal mendaftarkan siswa karena kendala teknis dan waktu.
Perjuangan Menuju SNBP 2025
Awalnya, 20 sekolah di Sumsel, 18 di antaranya sekolah swasta, nyaris kehilangan kesempatan mengikutsertakan siswa mereka dalam SNBP 2025. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini. Dinas Pendidikan Sumsel, Komisi X DPR RI, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) bahu-membahu mencari solusi.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Awaluddin, mengungkapkan koordinasi intensif akhirnya membuahkan hasil. Perpanjangan waktu pendaftaran menjadi kunci keberhasilan. Dengan perpanjangan waktu hingga 8 Februari 2025 pukul 04.00 WIB, semua sekolah yang sebelumnya mengalami kendala berhasil menyelesaikan pendaftaran siswa mereka ke PDSS.
"Setelah mendapatkan relaksasi waktu, alhamdulillah permasalahan ini selesai. Sampai saat ini tidak ada lagi laporan sekolah yang mengalami masalah," ujar Awaluddin.
Kendala Sistem dan Manajemen Waktu
Kendala utama yang dihadapi sekolah-sekolah tersebut ternyata berasal dari dua faktor utama. Pertama, perubahan sistem pendaftaran SNBP 2025 yang cukup rumit dan membingungkan bagi sebagian operator sekolah. Sistem yang baru ini membutuhkan adaptasi dan pelatihan yang memadai bagi para operator.
Kedua, faktor manajemen waktu juga berperan penting. Beberapa sekolah menunda proses entri data hingga mendekati batas akhir pendaftaran. Hal ini menyebabkan kesulitan ketika menghadapi kendala teknis dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan proses pendaftaran.
"Memang ada perubahan sistem yang membuat beberapa sekolah kewalahan. Namun, kami juga menilai ada faktor manajemen waktu yang kurang baik karena proses pengisian data dilakukan di hari-hari terakhir," jelas Awaluddin.
Evaluasi dan Persiapan SNBP 2026
Ke depan, Dinas Pendidikan Sumsel berencana melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya masalah serupa. Salah satu rencana yang disiapkan adalah merancang formula pendampingan khusus bagi para operator sekolah dalam menghadapi pendaftaran SNBP tahun 2026.
"Kami akan mencari formulasi pendampingan yang lebih efektif untuk operator sekolah. Harapannya, masalah ini tidak terulang lagi sehingga tidak merugikan siswa berprestasi," tegas Awaluddin. Pendampingan ini diharapkan dapat memberikan pelatihan yang lebih komprehensif dan tepat waktu, sehingga para operator sekolah siap menghadapi perubahan sistem dan dapat mengelola waktu dengan lebih efektif.
Dengan demikian, diharapkan seluruh sekolah di Sumsel dapat lebih siap dalam menghadapi pendaftaran SNBP di tahun-tahun mendatang. Keberhasilan pendaftaran SNBP 2025 ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk meningkatkan koordinasi dan persiapan yang lebih matang.
Kesimpulan
Keberhasilan 20 sekolah di Sumsel mendaftarkan siswa mereka ke SNBP 2025 setelah melewati berbagai tantangan menjadi bukti pentingnya koordinasi dan kerjasama antar lembaga. Perpanjangan waktu pendaftaran memberikan kesempatan kedua bagi sekolah-sekolah yang mengalami kendala, dan evaluasi yang akan dilakukan diharapkan dapat mencegah masalah serupa di masa mendatang. Semoga langkah-langkah perbaikan ini dapat memberikan kesempatan yang lebih baik bagi siswa berprestasi di Sumsel untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.