SMA Bosowa Makassar: Talkshow 'Pelangi Bahasa' Jaga Keanekaragaman Bahasa Lokal
SMA Bosowa School Makassar mengadakan talkshow 'Pelangi Bahasa' untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya melestarikan keanekaragaman bahasa daerah di Sulawesi Selatan, khususnya dalam konteks keberagaman budaya Indonesia.
SMA Bosowa School Makassar sukses menggelar talkshow bertajuk 'Pelangi Bahasa' pada Selasa, 4 Juli 2023. Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran siswa akan kekayaan bahasa daerah di Sulawesi Selatan dan pentingnya pelestariannya. Talkshow ini menjadi bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Bhinneka Tunggal Ika.
Keanekaragaman bahasa di Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan dengan bahasa Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar, menjadi fokus utama. Dosen Universitas Negeri Makassar, Dedi Gunawan Saputra, menekankan pentingnya menjaga keberagaman bahasa sebagai aset budaya yang tak ternilai harganya dan berpotensi tergerus oleh zaman. Beliau menyampaikan, "Kita hidup di negara yang kaya dengan bahasa daerah. Sulawesi Selatan sendiri memiliki berbagai bahasa seperti Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar. Keberagaman ini adalah aset yang harus dijaga agar tidak tergerus oleh zaman."
Talkshow 'Pelangi Bahasa' dirancang interaktif. Para siswa tidak hanya mendengarkan pemaparan, tetapi juga aktif berbagi pengalaman dan tantangan dalam menggunakan bahasa daerah sehari-hari. Hal ini mendorong pemahaman yang lebih mendalam dan apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal.
Dedi Gunawan Saputra dalam paparannya menyoroti pentingnya menjaga dan melestarikan bahasa daerah sebagai identitas budaya bangsa. Acara ini mendorong siswa untuk lebih menghargai bahasa daerah mereka, mengakui pentingnya peran bahasa daerah dalam menjaga identitas budaya.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari siswa. Salah satu siswa, Siti Rohmah, mengungkapkan, "Melalui talkshow Pelangi Bahasa saya sadar akan pentingnya bahasa daerah sebagai bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dibanggakan." Ia menyadari pentingnya menghargai keberagaman bahasa, meski tidak harus menguasai semuanya, sebagai bentuk kecintaan pada budaya lokal.
Siti Rohmah juga menambahkan bahwa memahami dan menghargai keberagaman bahasa daerah di Sulawesi Selatan merupakan wujud nyata kebanggaan akan warisan budaya. Baginya, bukan sekadar kemampuan berbahasa, melainkan apresiasi terhadap keberagaman bahasa yang penting.
Kesimpulannya, talkshow 'Pelangi Bahasa' di SMA Bosowa School Makassar menjadi inisiatif positif dalam melestarikan warisan budaya melalui apresiasi terhadap keanekaragaman bahasa daerah di Sulawesi Selatan. Kegiatan ini berhasil menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan menghargai kekayaan budaya Indonesia.